Air Mata Juara Sukasno dan Dukungan Keluarga di Peparnas XVII Solo 2024

Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi kenangan pertama paling berharga bagi atlet para tenis kursi roda nomor ganda putra, Sukasno. Kerja keras dan perjuanganya di lapangan berhasil membuahkan medali emas untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Air Mata Juara Sukasno dan Dukungan Keluarga di Peparnas XVII Solo 2024 Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi kenangan pertama paling berharga bagi atlet para tenis kursi roda nomor ganda putra, Sukasno. Kerja keras dan perjuanganya di lapangan berhasil membuahkan medali emas untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).(foto:herry/kemenpora.go.id)

Surakarta: Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi kenangan pertama paling berharga bagi atlet para tenis kursi roda nomor ganda putra, Sukasno. Kerja keras dan perjuanganya di lapangan berhasil membuahkan medali emas untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Usai pertandingan selesai, Sukasno tiba-tiba meneteskan air mata. Rasa bangga bercampur haru ia tumpahkan ketika dirinya yang berpasangan dengan Sarjiyanto memastikan juara setelah berhasil mengalahkan pasangan Jawa Barat, Indra Maulana/Irman Mandiansyah 2-0 (6-3 dan 6-3)
di Lapangan Tenis Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/10) sore. 

Di pinggir lapangan, mata Sukasno langsung tertuju di pinggir lapangan dimana keluarga nya sepanjang pertandingan selalu memberikan semangat dan dukungan di lapangan. 

Dukungan dari keluarga memberi tambahan energi bagi Sukasno merebut medali emas para tenis Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.

"Medali ini buat istri dan anak saya yang sudah mendukung selama ini ya, di belakang layar," kata Sukasno sambil meneteskan airmata kepada pewarta.

Sukasno tampil perdana di Peparnas. Perjuangan atlet berusia 55 tahun tersebut begitu terjal usai sempat mengalami amputasi pada kakinya dua tahun lalu.

Namun usahanya untuk bangkit kini sudah terbayar lunas usai menjadi peraih medali emas di gelaran Peparnas kali ini.

"Alhamdulillah dengan bantuan dari Allah, sudah terwujud hasilnya. Juga dengan dukungan keluarga, istri dan anak, dan dukungan dari Bapak NPC yang membantu berlatih," ujar Sukasno.

Sukasno mengungkapkan bahwa baru dipasangkan dengan Sarjiyanto selama dua bulan jelang multi event yang berlangsung setiap empat tahun sekali ini. Meski baru dipasangkan, Sukasno mengungkapkan bahwa chemistry dapat berjalan disebabkan ego yang saling diturunkan.

"Di lapangan, langsung dipasangkan. Kuncinya saling pengertian, saling mengisi, saling percaya itulah modalnya. Yang penting, hilangkan sifat egois kuncinya pasangan yaitu dua jadi satu egoisnya dihilangkan," kata Sukasno. (amr)

BAGIKAN :
PELAYANAN