Mengenal Amalia Pradifera, Seniman yang Manfaatkan Keramik Sebagai Objek Melukis

Karya seni punya keistimewaan tersendiri bagi seniman dan juga penikmatnya. Tak hanya menyalurkan hobi dan bakat, seni lewat karya bikin seseorang dikenal luas. Bahkan bisa saja menghasilkan uang.

Mengenal Amalia Pradifera, Seniman yang Manfaatkan Keramik Sebagai Objek Melukis Karya seni punya keistimewaan tersendiri bagi seniman dan juga penikmatnya. Tak hanya menyalurkan hobi dan bakat, seni lewat karya bikin seseorang dikenal luas. Bahkan bisa saja menghasilkan uang. (foto:andre/kemenpora.go.id)

Jakarta: Karya seni punya keistimewaan tersendiri bagi seniman dan juga penikmatnya. Tak hanya menyalurkan hobi dan bakat, seni lewat karya bikin seseorang dikenal luas. Bahkan bisa saja menghasilkan uang. 

Hal tersebut dirasakan oleh seniman Amalia Pradifera (26). Dia memanfaatkan keramik sebagai objek untuk melukis. Tentu tak mudah menghasilkan coretan tinta indah, agar menjadi karya seni yang aduhai.

Wanita yang akrab disapa Amel itu bilang, kecintaan terhadap seni lukis sudah tumbuh dalam dirinya sejak usia 6 tahun. Saat itu, di lingkungannya banyak wadah untuk orang yang menunjukkan kreativitasnya melalui lukisan.

“Sejak kecil sudah mulai melukis, kebiasaan ini sampai sekarang,” ujar Amel saat berbincang di Kemenpora, Jakarta, Sabtu (7/9)

Seiring berjalan waktu, dia punya usaha Clay Cafe di kawasan Tebet, Jakarta. Tempatnya berupa studio. 

Disana warga bisa menuangkan imajinasi melalui coretan lukisan apa saja. Medianya bisa berupa gelas, mangkuk, hingga celengan. 

“Clay Cafe diluncurkan pada 2023 lalu. Konsepnya adalah melukis keramik. Ternyata sangat ramai dan antusias masyarakat luar biasa, mulai dari anak-anak sampai yang dewasa ada,” terang Amel. 

Alumni mahasiswi Universitas Indonesia itu menjalankan bisnisnya tak sendirian. Dia berkolaborasi dengan pabrik rumahan untuk mendapatkan bahan keramiknya.

Selain di Clay Cafe, Amel juga aktif dalam berbagai workshop yang diselenggarakan pihak swasta. Bahkan di sejumlah sekolah pun dilakoninya. 

Dia senang anak-anak sejak dini sudah mengenal lukisan. Sebab saat itu lah mereka menuangkan sisi kreativitasnya dengan melukis. 

“Untuk saat ini workshop seputar di Jabodetabek. Tapi pernah suatu waktu ngisi acara di Bandung dan Bali,” terangnya. 

Amel berharap kedepan akan banyak wadah melukis keramik. Sebab, diberbagai negara hal ini sangat banyak dijumpai. 

“Misalnya di Kanada, Australia itu banyak. Bahkan barang-barangnya mereka itu impor. Saya tahu karena pernah coba untuk menjelajah kesana. Nah sedangkan disini (Indonesia) kita itu ada, tak perlu susah untuk mencarinya. Jadi saya ingin hal seperti ini dimanfaatkan,” pungkasnya. (jef)

BAGIKAN :
PELAYANAN