Balas Kekalahan di Penyisihan, Fernando Sanger-Tio Juliandi Persembahkan Emas PON Ganda Putra Soft Tennis untuk Jabar

Pasangan Fernando Sanger-Tio Juliandi mempersembahkan medali emas ganda putra soft tennis untuk kontingen Jawa Barat (Jabar) dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024. Emas ini diraih setelah keduanya secara mengesankan membungkam ganda putra Kaltim Reski Asrian-Riski Zami 5-0 tanpa balas.

Balas Kekalahan di Penyisihan, Fernando Sanger-Tio Juliandi Persembahkan Emas PON Ganda Putra Soft Tennis untuk Jabar Pasangan Fernando Sanger-Tio Juliandi mempersembahkan medali emas ganda putra soft tennis untuk kontingen Jawa Barat (Jabar) dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024. Emas ini diraih setelah keduanya secara mengesankan membungkam ganda putra Kaltim Reski Asrian-Riski Zami 5-0 tanpa balas.(foto:lukman/kemenpora.go.id)

Banda Aceh: Pasangan Fernando Sanger-Tio Juliandi mempersembahkan medali emas ganda putra soft tennis untuk kontingen Jawa Barat (Jabar) dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024. Emas ini diraih setelah keduanya secara mengesankan membungkam ganda putra Kaltim Reski Asrian-Riski Zami 5-0 tanpa balas.

Ferdinand-Tio langsung menyerang sejak awal laga yang berlangsung di Lapangan Tenis Polda Aceh, Minggu (15/9) sore tersebut. Tanpa ampun keduanya tak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mencetak angka.

“Pertandingan berjalan sesuai dengan apa yang kami inginkan. Dari awal kami sudah menekan lawan sampai kami tidak memberi poin satu pun kalau bisa,” ujar Ferdinand.

Kata dia, setiap poin dalam soft tennis sangat berharga. Pasalnya durasi permainan soft tennis terbilang pendek. Sehingga untuk bisa memenangkan pertandingan, pihaknya mesti bisa keluar dari tekanan.

“Karena ini partai puncak, untungnya kami keluar dari tekanan. Akhirnya mereka tidak berkembang dan permainan kami lancar,” tutur Ferdinand.

Sejatinya partai final ini adalah ulangan dari laga penyisihan di pool A. Kala itu duo Jabar ini mesti mengakui keunggulan pasangan Reski-Riski dari Kaltim. Kekalahan itulah yang lantas menjadi pelajaran dalam menghadapi laga final yang kembali berhadapan.

“Sebelumnya kami di penyisihan memang kalah. Mungkin kami lengah, kurang menekan di awalnya. Kami itu jadikan itu pelajaran buat kami. Akhirnya kami balas di final,” terang Ferdinand.

“Alhamdulillah apa yang kami rencanakan untuk pertandingan hari ini terjalankan dengan sempurna,” timpal Tio.

Dirinya mengaku sangat senang akhirnya mampu membawa pulang medali emas PON. Apalagi emas yang pertama kali diperebutkan dalam PON ini demikian dinantikan Tio bersama Ferdinand sejak lama. 

“Kami ini kan sudah meraih medali emas di SEA Games dan medali perunggu di Asian Games. Nah untuk yang PON belum. Makanya saya selalu semangati partner saya untuk rebut emas PON. Akhirnya dapat juga,” ungkap Tio.

“Target kami memang emas, harga mati. Alhamdulillah bisa lima kosong. Kami belajar dari perngalaman, dari turnamen-turnamen sebelumnya seperti SEA games. Jadi sudah terbantu sekali dan lebih percaya diri,” imbuhnya. (luk)

BAGIKAN :
PELAYANAN