Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo meminta para pejabat fungsional di lingkungan Kemenpora RI yang baru dilantik, Selasa (19/12) sore untuk bisa memberikan energi dan kontribusi terbaiknya. Dalam menjalankan tugas pada jabatan baru yang diemban.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo meminta para pejabat fungsional di lingkungan Kemenpora RI yang baru dilantik, Selasa (19/12) sore untuk bisa memberikan energi dan kontribusi terbaiknya. Dalam menjalankan tugas pada jabatan baru yang diemban.
“Saya mengharapkan kepada rekan-rekan pascapelantikan hari ini, berikan energi terbaik, berikan kontribusi terbaik yang menggabungkan kinerja Kemenpora,” tutur Menpora dalam sambutannya pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah di Auditorium Wisma Kemenpora RI, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3 Senayan.
Dengan kontribusi tersebut, tentunya Menpora Dito selaku pejabat pembina kepegawaian tidak memiliki keraguan sedikitpun untuk memberikan penghargaan terbaik. Yaitu melalui kenaikan pangkat atau promosi ke dalam jabatan pimpinan tinggi sesuai peraturan yang berlaku.
Menurut Menpora, saat ini kita menghadapi era disrupsi global, di mana ketidakpastian ekonomi, politik, keamanan, menjalar ke seluruh sektor pembangunan. Termasuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi salah satu tugas dan fungsi Kemenpora RI.
“Dunia sekarang ini sangat sering berubah, apalagi dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Maka jika berubah, diperlukan birokrasi yang mampu beradaptasi dalam segala kondisi disrupsi saat ini, dengan tetap dapat memberikan pelayanan yang mudah bagi masyarakat,” terang Menpora Dito.
Karenanya, sambung Menpora, konsolidasi SDM mutlak dibutuhkan. Sehingga kekhawatiran apapun yang timbul dari penyetaraan jabatan fungsional dikembalikan kepada kinerja setiap individu pegawai. Hal ini sejalan dengan performa para pegawai dalam menjalankan tugas sesuai tugas dan fungsinya maupun kebutuhan institusi di luar ruang lingkup jabatan fungsionalnya.
Menpora meyakini keberadaan jabatan fungsional akan makin membangun meritokrasi dalam manajemen aparatur sipil negara (ASN).
“Perubahan pola kerja dari jabatan struktural ke jabatan fungsional seharusnya melahirkan ekosistem yang lebih cair, lebih kolaboratif, yang mampu memberikan ruang dan konsolidasi kekuatan organisasi untuk memecahkan masalah lintas sektor. Sehingga mendorong perkembangan individu yang berpotensi dan sistem meritokrasi nantinya yang akan membuka jalan menuju kepemimpinan organisasi yang lebih kuat dan solid,” tegas Menpora Dito.
Lebih lanjut Menpora Dito mengharapkan dengan pelantikan jabatan fungsional ini makin menambah semangat kerja. Lantaran melalui jabatan fungsional ini setidaknya ada empat keuntungan yang dapat menjadi motor penyemangat.
Empat keuntungan itu yang pertama adalah kesempatan naik pangkat yang lebih cepat melalui fleksibilitas pengumpulan angka kredit. Kesempatan kenaikan pangkat yang lebih cepat karena dalam satu tahun akan ada enam kali periode kenaikan pangkat.
Kedua, tunjangan jabatan dan penghasilan para PNS terdampak penyederhanaan birokrasi ini dipastikan tidak akan berkurang atau turun. Malahan bakal naik sesuai peraturan yang berlaku.
“Ketiga, masa pensiun yang lebih panjang dari 58 tahun menjadi 60 tahun. Yang terakhir, keempat, tetap terbuka jenjang karier untuk menjadi pejabat tinggi,” tandas Menpora Dito. (luk)