Namanya Akbar Apriansyah, pemuda berusia 26 tahun asal Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ini memiliki cerita inspiratif dan membanggakan dalam perjalanan hidupnya.
Jakarta: Namanya Akbar Apriansyah, pemuda berusia 26 tahun asal Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ini memiliki cerita inspiratif dan membanggakan dalam perjalanan hidupnya.
Ya, Akbar ternyata adalah seorang anak tukang parkir yang terpilih sebagai Indonesia Youth Leader mewakili Provinsi Kalimantan Tengah pada program Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yakni, The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) ke-48 Tahun 2024
"Ayah saya bekerja sebagai juru parkir dengan penghasilan 50 ribu-100 ribu perhari dan juga sehari-hari aktif bertani di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Sedangkan, ibu hanya seorang ibu rumah tangga. Saya anak ke lima dari enam bersaudara," ujar putra pasangan M Fauzi dan Ermajius berkaca-kaca.
"Ayah, ibu dan kakak-kakak saya mereka semua hanya lulusan SD dan SMP. Meski begitu, saya bisa sampai dititik ini semua itu berkat doa dan dukungan kedua orang tua dan kakak-kakak saya," tambah Akbar.
Akbar Apriansyah yang akrab dipanggil Abay ini mengaku telah mengetahui program SSEAYP sejak 2017. Menurutnya, setiap program pemerintah baik program nasional dan internasional adalah satu langkah untuk berkontribusi bagi negara dan bangsa.
"Saya sudah tahu program ini sejak 2017 tapi saat itu saya masih kuliah. Percaya saja setiap langkah kalian untuk memajukan bangsa adalah suatu kontribusi yang sangat berarti untuk tanah air," imbuh pemuda kelahiran Jakarta, 8 April 1998 ini.
Melalui program SSEAYP 2024 ini dirinya jadi tahu banyak program hebat dari beberapa negara Asean. Dirinya berharap suatu saat ada representasi anak muda di setiap daerah di Indonesia dan ingin menjadikan momentum yang sangat penting ini untuk mengajak pemuda Indonesia bersiap menghadapi Bonus Demografi.
"Melalui program yang seru dan luar biasa ini saya jadi tahu tentang youth local, dimana setiap district itu ada youth localnya, jadi saya ingin menerapkannya di Indonesia sehingga kita memiliki representatif pemuda di setiap daerah mungkin lingkupnya lebih kecil dulu," harapnya.
"Saya mengajak seluruh pemuda di Indonesia untuk berperan aktif dan juga berkreatif serta berkontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia dan bersiap menghadapi Bonus Demografi agar menjadi pemuda yang berkualitas dan berani untuk mencoba hal-hal baru yang positif dan kreatif," ujarnya.(ben)