Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat menjadi narasumber dalam wawancara eksklusif CNBC Indonesia, Rabu (6/11) pagi di Lantai 8 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan. Dalam kesempatan tersebut, Wamenpora menjawab serangkaian pertanyaan yang diajukan jurnalis CNBC Indonesia, Shania Alatas.
Jakarta: Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat menjadi narasumber dalam wawancara eksklusif CNBC Indonesia, Rabu (6/11) pagi di Lantai 8 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan. Dalam kesempatan tersebut, Wamenpora menjawab serangkaian pertanyaan yang diajukan jurnalis CNBC Indonesia, Shania Alatas.
Perihal kepemudaan dan keolahragaan dipaparkan dengan lugas oleh Wamenpora Taufik dalam wawancara yang terbagi dua segmen tersebut. Terkait keolahragaan misalnya, Wamenpora menyampaikan arahan Presiden RI Prabowo Subianto berkaitan dengan prestasi olahraga Tanah Air.
“Arahan Bapak Presiden, bagaimana caranya olahraga lebih maju lagi. Target jangka panjang kita adalah Olimpiade 2028, bagaimana perolehan medalinya harus lebih banyak dari 2024,” sebut Wamenpora Taufik.
Untuk menuju target tersebut, imbuh Wamenpora, banyak hal yang perlu dilakukan dan dipersiapkan. Berkenaan dengan pengadaan infrastruktur hingga pencarian dan pembinaan para atlet. Hal inilah yang akan menjadi fokus Wamenpora Taufik bersama Menpora Dito Ariotedjo ke depan.
“Evaluasi dari Olimpiade 2024 kita lebih pada bagaimana penguatan mental para atlet kita, juga penguatan dukungan kita kepada para atlet. Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan para atlet, tetapi semua itu kuncinya tetap ada pada masing-masing atlet,” urai Wamenpora.
Wamenpora Taufik menyampaikan pemerintah secara bertahap melakukan pembangunan fasilitas olahraga untuk para atlet dengan standart internasional. Yang terbaru yaitu Cibubur Youth Elite Sport Center di Jakarta dan Paralympic Training Center di Karanganyar. Kemenpora juga tengah melakukan pendataan untuk penambahan atau perbaikan fasilitas penunjang prestasi olahraga.
“Ke depan akan lebih banyak lagi pengadaan infrastruktur untuk mendukung para atlet, yang tentunya tidak bisa serta merta dibangun begitu saja,” ujar Wamenpora.
Diakui, fasilitas-fasilitas olahraga belum tersebar secara merata di wilayah Indonesia. Hal ini turut menjadi perhatian Wamenpora Taufik. Meski begitu, pengadaan fasilitas-fasilitas olahraga di daerah diharapkan menyesuaikan dengan kondisi daerah tersebut.
“Misalnya di daerah tersebut banyak potensi untuk olahraga atletik, maka bisa dibangunkan sarana olahraga atletik di sana. Inilah yang mesti dipelajari terlebih dahulu,” terang Wamenpora.
Dalam peningkatan prestasi olahraga ini, Wamenpora Taufik menyatakan Kemenpora membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Di antaranya kementerian/lembaga dan juga pemerintah daerah. Salah satunya dalam pencarian bibit-bibit atlet masa depan Indonesia.
Wamenpora menegaskan, latar belakangnya sebagai atlet akan dimaksimalkan dalam membantu pencarian bakat-bakat olahragawan Tanah Air. Menurut Wamenpora Taufik, perlu ada upaya jemput bola para pemandu bakat ke daerah-daerah.
“Di sekolah-sekolah negeri juga perlu ada fasilitas olahraganya. Sehingga bisa terlihat potensi anak-anak dalam bidang olahraga,” tandas Wamenpora Taufik. (luk)