Wawancara dengan Koran Kompas, Menpora Dito Sampaikan Target Program Kerja 100 Hari Kemenpora Dalam Kabinet Merah Putih

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyampaikan program kerja Kemenpora dalam 100 hari Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 dibawah Presiden Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumingraka.

Wawancara dengan Koran Kompas, Menpora Dito Sampaikan Target Program Kerja 100 Hari Kemenpora Dalam Kabinet Merah Putih Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyampaikan program kerja Kemenpora dalam 100 hari Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 dibawah Presiden Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumingraka.(foto:andre/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyampaikan program kerja Kemenpora dalam 100 hari Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 dibawah Presiden Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumingraka. 

Hal itu disampaikan Menpora Dito dalam wawancara dengan Koran Kompas di Lantai 10, Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (11/11).   

"Kemenpora 100 hari pemerintahan ini akan mempersiapkan kontingen SEA Games dan Para Games 2025 dan juga beberapa single event yang akan diikuti. Kemenpora juga dalam 100 hari ini akan fokus pada struktur organisasi Kemenpora yang baru, yakni adanya Deputi Peningkatan Industri Olahraga dan Deputi Pelayanan Kepemudaan," kata Menpora Dito. 

"Jadi 100 hari ini kita akan fokus memanfaatkan organisasi ini dan memastikan  struktur baru ini lebih tanggap terkait isu-isu anak muda dan juga keolahragaan kedepan," imbuhnya.

Di periode pertama Kabinet Merah Putih, Menpora Dito akan fokus untuk melayani generasi muda melewati berbagai tantangan baik dari segi ekonomi, teknologi hingga kesejahteraan. Kemenpora juga telah diperkuat dengan Perpres Nomor 43 dimana Kemenpora menjadi Ketua Pelaksana untuk mengkoordinasikan program-program Kepemudaan yang berada di 27 kementerian/lembaga.

"Di 5 tahun kedepan kita ingin fungsi Kemenpora ini terasa bagi anak-anak muda, komunitas kepemudaan dan organisasi kepemudaan. Di bidang olahraga targetnya ekosistem olahraga kita semakin matang dari segi infrastruktur, fasilitas pelatihan hingga kesejahteraan dan pendidikan," paparnya.

Menpora Dito juga memastikan keberlanjutan dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dengan target Olympic Number yang juga sangat didukung oleh Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045.

"DBON pasti akan terus berlanjut. Dimana Presiden Prabowo sangat konsen dengan olahraga Indonesia agar semakin kuat dikancah dunia. DBON sudah sangat baik karena tujuannya adalah mencapai Indonesia Emas 2045 dan koordinasi serta sinergitas lintas Kementerian/Lembaga. Jadi, saat ini setiap cabor harus memiliki target dan roadmaps yang jelas di nomor Olimpic," tegasnya.

Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC) lanjutnya, akan digunakan fokus untuk atlet yang berusia 15-18 tahun dengan fokus di cabang olahraga olimpiade. Selain itu disana juga akan ada sekolah dan RS olahraga. Termasuk Hambalang juga akan dilanjutkan.

"Kedepan kita akan menambah training center baik di universitas-universitas. Presiden juga menginginkan agar Indonesia semakin banyak fasilitas pemusatan olahraga terpadu berstandar tinggi," urai Menpora Dito.

"Hambalang ini aset Kemenpora yang sangat baik dan lahannya juga luas 31 hektar dan sangat baik untuk training center. Nanti saya akan memohon izin ke Bapak Presiden untuk meneruskan proyek Hambalang, karena beberapa fasilitas sudah diatas 50%," inginnya.

Periode Kabinet Merah Putih, Kemenpora saat ini memiliki Wakil Menpora Taufik Hidayat. Menpora Dito menyambut baik kehadiran Wamenpora untuk menginspirasi generasi muda dan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di level dunia.

"Kehadiran Wamenpora ini sangat membantu, karena di dunia kepemudaan dan keolahragaan kehadiran pimpinan memiliki nilai tersendiri bagi stakeholders terkait. Apalagi Wamenpora ini sosok Olimpian yang sangat menginspirasi generasi muda," ujarnya.

Menpora Dito bertekad dipemerintahan Kabinet Merah Putih, Kemenpora tetap mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diraih beberapa kali berturut-turut. 

"Kita selalu kolaborasi dengan kejaksaan, BPKP, Kepolisian untuk pendampingan agar jangan sampai kebijakan yang ada malah merugikan negara atau tindak pidana korupsi. Dan alhamdulillah kita baru kembali meraih predikat WTP dan ini harus kita pertahankan," pungkas Menpora Dito. (ben)

BAGIKAN :
PELAYANAN