Mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpoda Asrorun Ni’am Sholeh menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Palu, Sulawesi Tengah.
Palu: Mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpoda Asrorun Ni’am Sholeh menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Palu, Sulawesi Tengah.
Pada kesempatan ini, Deputi Ni’am menyampaikan seminar nasional tentang transformasi sistem nilai pada era digital menuju peradaban baru. Menurutnya, perkembangan teknologi digital harus diikuti dengan literasi penggunaannya.
“Perkembangan teknologi digital harus diikuti dengan literasi penggunaannya serta adanya komitmen memastikan bahwa perubahan yang di akibatkan oleh perkembangan teknologi digital harus dirahkan menuju kondisi yang lebih baik,” kata Deputi Ni’am, Sabtu (26/11).
Deputi Ni’am menerangkan, generasi muda saat ini harus bisa menjadi agen perubahan sosial. Peradaban baru harus diarahkan pada mewujudkan kemaslahatan.
“Nah disitu lah peran anak muda sebagai agen perubahan. Peran kita termasuk juga peran dari peserta Munas KAHMI ini dalam memastikan bahwa mendorong perwujudan masyarakat yang berbudaya. Harus diarahkan untuk kebaikan bersama,” ujar Deputi Ni’am.
Lebih lanjut, Deputi Ni’am menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab bersama dalam memberikan ruang atas keberperanan optimal bagi generasi milenial.
“Dalam merespons perubahan, kita harus memahami fondasi kehidupan beragama, masyarakat dan bernegara. Sehingga ada ketahanan budaya dan ketahanan ideologi ditengah perubahan masyarakat,” tutur Deputi Ni’am.
“Setelah memahami fondasi kehidupan dan memegang teguh, kita mengadaptasi perubahan dengan berbagai inovasi dan kreativitas,” tambah Deputi Ni’am.
Kemudian, Deputi Ni’am mengatakan Kemenpora sebagai bagian dari sektor pembangunan kepemudaan menggulirkan program secara berjenjang dan berkesinambungan melalui pelatihan kepemimpinan digital pemuda.
“Penguatan literasi digital ini sebagai ikhtiar dalam mendorong semua stakeholder berpartisipasi dalam mengkloning program ini terutama di semua jenjang pendidikan agar semua anak didik tidak hanya cerdas dalam bidang akademik tetapi juga cerdas menghadapi arus informasi yang tidak terbendung,” pungkas Deputi Ni’am.(jef)