Kisah Inspiratif Atlet Para Bulutangkis Rina Marlina: Pernah Jadi ART, Supir Ojek, hingga Sekarang Raih Medali Emas untuk Indonesia, dan Ingin Berangkatkan Umroh Orang Tua

Cerita inspirasi hidup yang membanggakan layak kita ambil dari atlet para bulutangkis Lina Marlina. Hanya lulus Sekolah Dasar (SD), dan pernah menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) hingga supir ojek, Lina sekarang berhasil membawa harum nama Indonesia di pentas Asean Para Games Solo 2022 dengan mempersembahkan medali emas.

Kisah Inspiratif Atlet Para Bulutangkis Rina Marlina: Pernah Jadi ART, Supir Ojek, hingga Sekarang Raih Medali Emas untuk Indonesia, dan Ingin Berangkatkan Umroh Orang Tua Cerita inspirasi hidup yang membanggakan layak kita ambil dari atlet para bulutangkis Lina Marlina. Hanya lulus Sekolah Dasar (SD), dan pernah menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) hingga supir ojek, Lina sekarang berhasil membawa harum nama Indonesia di pentas Asean Para Games Solo 2022 dengan mempersembahkan medali emas. (foto:putrabumi/kemenpora,go.id)

Solo: Cerita inspirasi hidup yang membanggakan layak kita ambil dari atlet para bulutangkis Lina Marlina. Hanya lulus Sekolah Dasar (SD), dan pernah menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) hingga supir ojek, Lina sekarang berhasil membawa harum nama Indonesia di pentas Asean Para Games Solo 2022 dengan mempersembahkan medali emas. 

Air matanya tiba-tiba berlinang ketika ditanya oleh media setelah berhasil menyumbangkan dua medali emas untuk Indonesia. Dia sendiri tidak bisa menyangka dirinya sekarang bisa menjadi seperti ini dengan bisa berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. 

Rina Marlina adalah anak tunggal yang sudah ditinggal oleh ayahnya sejak duduk di kelas 3 sekolah dasar (SD). Ia mengaku dirinya belajar bulu tangkis secara otodidak. Dia juga mengatakan pernah iseng membuat raket sendiri dari tutup cat setelah sebelumnya ditegur oleh sang ibu karena menggunakan piring kaleng.

Awal kariernya di bulu tangkis bermula saat dirinya sempat berperan sebagai wasit di salah satu GOR kampungnya. Jasanya tersebut dibayar dua ribu rupiah per set. "Saya pertama main bulu tangkis dari 2010 itu saya main bulu tangkis di kampung-kampung. Di tempat asal saya di Tasikmalaya, dibayar Rp2 ribu per set," jelasnya. 

"Jujur saya tidak menyangka sekarang bisa sampai seperti ini. Saya dulu hanya lulusan SD, pernah jadi asisten rumah tangga (ART) supir ojek, bahkan karena kondisi tubuh saya yang kecil, dulu saya sering dikucilkan oleh tetangga. Sekarang saya bersyukur bisa berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia," katanya sambil meneteskan air mata. 

Pada ajang Asean Para Games Solo 2022 tahun ini, Rina berhasil memborong dua medali emas di kelas SH6 dengan mengalahkan wakil Thailand, Saeyang Chai dengan skor 21-7 dan 21-6. dan satu lagi bermain di ganda campuran kelas SH 6 bersama Subhan dengan mengalahkan Yemmali Bunthan dan Saeyang Chai (21-6), (21-10).      

Dengan berhasil menyumbangkan medali emas ini, Rina ingin bonus yang akan diberikan pemerintah digunakan untuk memberangkatkan umroh ibunya dan membeli rumah. "Alhamdulilah hari ini saya bisa dapat dua medali emas, Insyallah bonusnya nanti buat ibu umroh dan beli rumah," katanya dengan bangga dan meneteskan air mata.(amr)

BAGIKAN :
PELAYANAN