Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menegaskan bahwa, pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan dan apresiasi yang sama kepada seluruh atlet. Apa yang diberikan kepada para atlet disabilitas peraih medali ASEAN Para Games ke-11 Solo Tahun 2022 sama dengan apa yang diberikan kepada para atlet ASEAN Games Vietnam.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menegaskan bahwa, pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan dan apresiasi yang sama kepada seluruh atlet. Apa yang diberikan kepada para atlet disabilitas peraih medali ASEAN Para Games ke-11 Solo Tahun 2022 sama dengan apa yang diberikan kepada para atlet ASEAN Games Vietnam.
"Apresiasi yang disampaikan oleh Bapak Presiden persis sama dengan apa yang diberikan kepada kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam. Tidak ada perbedaan, baik untuk atlet dan untuk pelatih semuanya sama, semua diberikan apresiasi dan penghargaan yang sama. Ini artinya apa, artinya pemerintah, Bapak Presiden Joko Widodo memberikan posisi yang sama, kesetaraan antara atlet-atlet difabel dengan atlet-atlet non difabel, atlet-atlet Olimpik dengan atlet-atlet Paralimpik," kata Menpora Amali, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
Selain menegaskan hal tersebut, Menpora Amali melaporkan kisah heroik yang dilakukan atlet ASEAN Para Games asal Papua, cabang olah raga Boccia, Rexus Ohee yang wafat usai menyumbang medali bagi kontingen Indonesia. Kisah ini semakin melengkapi pertimbangan akan penghargaan yang disetarakan, lebih dari itu memotivasi perjuangan demi Merah Putih dan Indonesia Raya kepada kita semua.
"Saya ingin menyampaikan lagi satu kisah heroik yang terjadi pada saat pelaksanaan ASEAN Para Games XI 2022. Ada salah seorang atlet cabang olah raga Boccia, Rexus Ohee, atlet berasal dari Papua," kata Menpora Amali dalam laporannya di acara Pemberian Apresiasi Atlet ASEAN Para Games 2022 tersebut.
Disampaikan, pada saat bertanding Rexus sudah merasakan sakit, tetapi tetap ingin berjuang terus demi Merah Putih dan Indonesia Raya. Meskipun sudah diminta masuk ke rumah sakit namun Rexus menolak.
“Oleh para pelatih dan Ketua Umum NPC, oleh CDM diminta masuk ke rumah sakit, atlet tersebut menolak. Setelah dia mendapatkan medali, baru dia mau masuk ke rumah sakit, tetapi terlambat karena penyakitnya sudah terlalu kronis. Maka akhirnya Rexus Ohee, atlet kontingen Indonesia yang berasal dari Papua itu meninggal dunia, tapi setelah dia memperoleh medali untuk kontingen Indonesia,” jelasnya.
"Kisah Rexus Ohee merupakan kisah heroik yang perlu menjadi contoh bagi semua pihak, mengenai perjuangan seorang anak bangsa demi Merah Putih dan Indonesia Raya," tutupnya.(cah)