13 Lifter Indonesia Siap Bidik Enam Emas di Ajang Asean Para Games Solo 2022

Sebanyak enam medali emas menjadi bidikan timnas para powerlifting atau angkat berat Indonesia pada Asean Para Games Solo 2022. Tiga belas lifter kontingen Merah-Putih terus mematangkan performa untuk mewujudkan target tersebut.

13 Lifter Indonesia Siap Bidik Enam Emas di Ajang Asean Para Games Solo 2022 Sebanyak enam medali emas menjadi bidikan timnas para powerlifting atau angkat berat Indonesia pada Asean Para Games Solo 2022. Tiga belas lifter kontingen Merah-Putih terus mematangkan performa untuk mewujudkan target tersebut.(foto:dok/npcindonesia)

Solo: Sebanyak enam medali emas menjadi bidikan timnas para powerlifting atau angkat berat Indonesia pada Asean Para Games Solo 2022. Tiga belas lifter kontingen Merah-Putih terus mematangkan performa untuk mewujudkan target tersebut.

Mereka akan bersaing pada 13 kelas dari total 18 kelas yang dilombakan di Hotel Solo Paragon, ‘’Saya yakin, para atlet mampu memenuhi target tersebut. Mereka telah bertekad meraih medali emas sebanyak-banyaknya, karena tampil di rumah sendiri pada APG kali ini,’’ kata koordinator pelatih pelatnas para-angkat berat Indonesia, Coni Ruswanta, Kamis (28/7).

Keyakinan untuk meraih medali emas juga ditegaskan atlet asal Sragen, Jawa Tengah, Atmaji Priyambodo. Lifter yang akan turun di kelas 97 kg putra tersebut merasa yakin mampu mengangkat barbel terberat di kelasnya.

Penantang terberat bagi Atmaji, Yeekie  dari Malaysia   tidak turun pada APG 2022. Yeekiedikabarkan mengalami cedera serius.

‘’Pada beberapa kali pertemuan, Yeekie yang meraih medali emas dan saya perak. Tapi karena tidak turun, maka peluang bagi saya lebih terbuka. Rival lain saya nanti atlet-atlet dari Thailand, Singapura dan pendatang baru dari Malaysia juga,’’ ujar Atmaji.

Rasa optimistis juga diungkapkan Ni Nengah Widiasih, lifter Bali yang meraih medali perak pada Paralimpiade Tokyo 2020 dan perunggu pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016.

Lifter yang biasa disapa Widi itu akan menghadapi rival-rival dari kontingen lain, di antaranya Filipina dan Laos di kelas 45 kg putri.

‘’Saya tak tahu perkembangan mereka, karena tidak pernah bertemu sejak APG Malaysia 2017. Selain Filipina dan Laos, biasanya ada atlet Vietnam, namun dia absen kali ini. Tapi saya yakin bisa tampil terbaik pada APG nanti,’’ tandasnya.

Rekor para angkat berat Asia Tenggara pada kelas 45 kg putri, hingga kini masih dipegang atlet berusia 30 tahun tersebut.

‘’Kalau tidak salah, rekor saya di Asia Tenggara 95 kilogram pada APG Malaysia 2022,’’ ungkap Widi.

Pelatih Coni Ruswanta didampingi asisten pelatih Eko Supriyanto menjelaskan, 13 atlet Indonesia pada cabang angkat berat terdiri atas lima atlet putra dan delapan putri.

‘’Ada empat atlet debutan dalam tim ini. Tapi mereka juga mempunyai kemampuan cukup bagus. Jadi punya peluang memburu medali,’’ tuturnya.

Secara total ada 62 atlet dari 10 negara yang akan bersaing di arena angkat berat APG 2022. Negara-negara itu adalah tuan rumah Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Laos, Timor Leste, Kamboja dan Myanmar. Satu-satunya negara yang tidak berlaga di cabang angkat berat adalah Brunei Darussalam.(dok/npcindonesia)

BAGIKAN :
PELAYANAN