Atlet Para Tenis Meja Kelas 10, Dian David Mickael Jacobs mengungkapkan bahwa dukungan pemerintah sangat luar biasa terhadap atlet difabel atau para games sangat luar biasa. Dukungan tersebut dirasakan David diantaranya saat melakukan pemusatan latihan nasional (Peltnas) maupun penghargaan yang diberikan saat para atlet berprestasi.
Jakarta: Atlet Para Tenis Meja Kelas 10, Dian David Mickael Jacobs mengungkapkan bahwa dukungan pemerintah sangat luar biasa terhadap atlet difabel atau para games sangat luar biasa. Dukungan tersebut dirasakan David diantaranya saat melakukan pemusatan latihan nasional (Peltnas) maupun penghargaan yang diberikan saat para atlet berprestasi.
Pernyataan ini disampaikan David saat menjadi narasumber dalam acara “Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema: Indonesia Bidik Juara Umum APG 2022 secara vitual, Rabu (20/7) siang. Turut hadir sebagai pembicara Menpora Zainudin Amali, Wali Kota Solo/Ketua INASPOC, Gibran Rakabuming, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, dan Ketua Komite Nasional Paralimpiade Indonesia, Senny Marbun.
“Sejauh ini support dari pemerintah luar biasa ya dan saya sebagai atlet merasakan bahwa supportnya sudah sangat luar biasa. Tinggal bagaimana kita sebagai atlet fokus saja untuk berprestasi karena secara penghargaan atau persiapan semuanya sudah dicukupi. Penghargaan juga sama dengan yang non difabel,” ujar David.
Sementara itu, terkait persiapan menghadapi gelaran ASEAN Para Games ke-XI Solo 2022 yang rencanannya akan dimulai pada 30 Juli – 6 Agustus 2022, David mengaku pihaknya khususnya di cabang olahraga Para Tenis Meja sudah melakukan Pelatnas sudah cukup lama dan melakukan beberapa kali try out atau uji coba baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
“Jadi saat ini kita sudah siap untuk bertanding. Dan teman-teman juga sudah siap, saat ini kita lebih banyak latihannya menghadapi ASEAN Para Games,” ucapnya.
Peraih medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 menilai ajang ASEAN Para Games 2022 ini sangat penting. Sebab, ajang tersebut menjadi tempat bagi para atlet difabel untuk menujukan ekstensi dan prestasi. Karena menurutnya, ASEAN Para Games sudah beberapa tahun tidak diadakan, terakhir digelar 2017.
“Kita semua sangat senang bisa ada ASEAN Para Games lagi di apalagi di Solo sebagai tuan rumah. Ini ajang untuk kita menunjukkan bahwa atlet disabilitas bisa berprestasi. Kita ingin mnujukan, kita bisa menjadi contoh dan inspirasi dengan keterbatasan fisik. Tapi kita berbuat yang terbaik,” tukasnya.
Sementara terkait target 12 medali emas untuk cabang olahraga Para Tenis Meja, David mengaku siap menyumbangkan medali emas. Namun demikian, dia mengaku tidak mau jumawa dan sombong karena adanya saingan dari negara lain.
“Sebagai atlet selama ini sih memang selalu mendapatkan medali mas di asean Para Games. Tapi tidak boleh lengah ya, tidak boleh sombong, kita harus terus waspada, fokus untuk bisa meraih target yang targetkan kepada kita,” harapnya.(ded)