Penasihat DWP Kemenpora Motivasi Peserta Pelatihan Kemandirian dan Pembentukan Karakter Pemuda Termarginalkan

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Nadiah Zainudin Amali memberikan motivasi saat membuka pelatihan kemandirian dan pembentukan karakter pemuda termaginalkan tingkat nasional tahun 2022 di Swiss-Belresort Dago Heritage, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3).

Penasihat DWP Kemenpora Motivasi Peserta Pelatihan Kemandirian dan Pembentukan Karakter Pemuda Termarginalkan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Nadiah Zainudin Amali memberikan motivasi saat membuka pelatihan kemandirian dan pembentukan karakter pemuda termaginalkan tingkat nasional tahun 2022 di Swiss-Belresort Dago Heritage, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3). (foto:putra/kemenpora.go.id)

Bandung: Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Nadiah Zainudin Amali memberikan motivasi saat membuka pelatihan kemandirian dan pembentukan karakter pemuda termaginalkan tingkat nasional tahun 2022 di Swiss-Belresort Dago Heritage, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3). 

Dalam kesempatan ini, Penasihat DWP Kemenpora Nadiah Zainudin Amali berharap para peserta tetap semangat dalam menatap masa depannya. Pelatihan ini juga diharap dapat menggali potensi diri. 

“Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang bekerja keras dalam menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini,” katanya.

Menurut Penasihat DWP Kemenpora Nadiah Zainudin Amali, masyarakat marginal sering diartikan sebagai masyarakat yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat. Umumnya, masyarakat terpinggirkan ini mempunyai ekonomi yang lemah. 

“Pemuda marginal adalah anak yang berasal dari masyarakat marginal berusia 16-30 tahun, seperti pemuda jalanan, pekerja usia pemuda karena kemiskinan dan lainnya,” ujarnya.

Kondisi ini, sambung Penasihat DWP Kemenpora Nadiah Zainudin Amali, disebabkan berbagai faktor. Misalnya ketiadaan orang tua akibat meninggal dunia, perceraian, atau perpisahan yang menyebabkan keluarga tidak berfungsi dalam melindungi anak. 

“Pemuda marginal tidak terpenuhi haknya karena tidak mendapatkan hak pertumbuhan, pendidikan, dan perlindungan. Kelompok tersebut sudah mengalami ketimpangan akses pelayanan publik, kesempatan ekonomi, maupun ketimpangan sosial,” jelasnya. 

Ditengah pandemi Covid-19 sekarang ini, Penasihat DWP Kemenpora Nadiah Zainudin Amali menerangkan ada tiga kelompok marginal yang digolongkan rentan mengalami ketidaksetaraan. Ketiganya yakni pemuda miskin, perempuan miskin, dan penyandang disabilitas.

Sementara itu, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari. Ada pun sejumlah narasumber yang berkompeten akan mengisi materi.

“Pelatihan ini dalam rangka meningkatkan potensi yang ada pada dalam diri. Kehadiran ibu Penasihat DWP Kemenpora ini jelas memberikan motivasi bagi kami sebagai panitia dan para peserta untuk lebih baik kedepan. Semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses dan lancar,” kata Deputi Faisal.(jef)

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN