Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berharap program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA) atau Autralia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia-Australia di bidang kepemudaan. Pemuda adalah agen perubahan yang memainkan peran penting dalam memperkuat dan mengisi kemitraan kedua negara.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berharap program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA) atau Autralia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia-Australia di bidang kepemudaan. Pemuda adalah agen perubahan yang memainkan peran penting dalam memperkuat dan mengisi kemitraan kedua negara.
Hal itu disampaikan Menpora RI saat memberikan sambutan dalam pembukaan program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA) atau Autralia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) secara daring dari Sitroom Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (16/11) siang.
Menurut Menpora RI pemuda adalah masa depan. Mereka adalah agen perubahan yang memiliki peran strategis yang akan memainkan peran penting dalam memperkuat dan mengisi kemitraan antara Indonesia dan Australia. "Pemuda adalah masa depan. Pemuda dan kaum milenial akan memainkan peran penting dalam memperkuat dan mengisi kemitraan antara Indonesia dan Australia," katanya.
Pemuda lanjutnya, memiliki peran strategis, seperti agen perdamaian dengan menyebarkan pesan-pesan positif sebagai agen kemajemukan dan pengembangan ekonomi. Serta membantu pencapaian pembangunan berkelanjutan dan sebagai agen inovasi melalui usaha untuk mendorong kemajuan dalam teknologi dan ekonomi digital.
Kemenpora memiliki kebijakan dalam mendukung peran strategis pemuda, yakni melalui program pengembangan pemuda terkait kepeloporan, kepemimpinan, kewirausahaan dan kesukarelawanan. "Program strategis Kemenpora dilaksanakan dalam bentuk kerjasama, baik lingkup nasional dan internasional. Salah satunya adalah pengaturan antar Kemenpora dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengenai PPIA yang ditandatangani tahun 2018," ujar Menpora RI.
"Terima kasih kepada pemerintah Australia khususnya Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia atas komitmen yang diberikan kepada implementasi Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA)," tambahnya.
PPIA diselenggarakan pertama kalinya pada 1982, bertujuan memberikan kesempatan kepada pemuda Indonesia dan pemuda Australia untuk meningkatkan pemahaman terhadap budaya perkembangan dan cara hidup kedua negara. "Program ini juga bertujuan untuk mengembangan pengetahuan dan kemampuan pemuda melalui pengalaman profesional pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dan jaringan internasional," tuturnya.
Tahun ini sebagai respon terhadap pembatasan yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19 secara global, PPIA akan dilaksanakan secara virtual. Para peserta diharapkan agar dapat memanfaatkan program ini untuk bertukar ide, gagasan dan meningkatkan kerjasama kedepan.
"Saya yakin meski virtual tidak mengurangi esensi nilai PPIA seperti saling pengertian, belajar satu sama lain, saling bertukar pandangan, budaya dan meningkatkan kerjasama kedua negara. Melalui cara baru ini mungkin dapat meningkatkan konten dari program PPIA," harapnya.
Bersama dengan pemerintah Australia, Kemenpora akan selalu mengevaluasi pelaksanaan PPIA untuk meningkatkan program kedepannya, sehingga lebih menarik bagi peserta dan meningkatkan dampak positif serta mengembangan hubungan antar kedua negara.
Terdapat 18 delegasi pemuda Indonesia berasal dari 13 provinsi Indonesia (Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara), dan 18 Pemuda terbaik dari Australia.
PPIA ke-39 tahun 2020 ini akan dilaksanakan secara daring karena dampak dari pandemi Covid-19. Dilaksanakan kurang lebih 7 minggu dari tanggal 16 November 2020 hingga 04 Januari 2021. Usai menyelesai program mereka akan melaksanakan kegiatan pasca program di daerah masing-masing dan memberikan dampak berarti bagi pembangunan daerah masing-masing.
Sementara Dubes Indonesia untuk Australia Yohannes Kristiarto Suryo Legowo menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Menpora RI Zainudin Amali dan jajarannya atas dukungannya terhadap keberlanjutan program AIYEP tahun 2020 meskipun di tengah masa Pandemi Covid-19.
"Dengan bergabung dalam program ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan para peserta tentang Australia, pandangan hidup mereka, perkembangan masyarakatnya dan sebagainya, terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Menpora RI dan jajarannya," ujarnya.
"Tidak hanya itu program ini juga adalah kesempatan yang sangat baik bagi para peserta untuk dapat memperkenalkan budaya Indonesia yang sangat beragam dan berbagi cerita mengenai betapa indah dan uniknya Indonesia kepada teman-teman Autralia," tambahnya.(ben)