Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang untuk Indonesia, Senin (6/5) sore di Ruang Rapat Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang untuk Indonesia, Senin (6/5) sore di Ruang Rapat Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan.
Kedatangan tersebut dipimpin Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam hal untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama ini, khususnya di bidang kepemudaan dan keolahragaan. Kata Dubes, Indonesia telah banyak berkontribusi kepada negara berjuluk Negeri Sakura tersebut, salah satunya di bidang olahraga.
“Terima kasih atas kerja samanya selama ini. Orang Indonesia sangat baik. Saya harap Jepang dan Indonesia bisa makin mengembangkan kerja sama di bidang olahraga, khususnya dalam pembinaan usia dini,” tutur Dubes Masaki.
Dubes Masaki lantas membeberkan serangkaian kerja sama yang telah dijalin antara kedua negara. Di bidang olahraga misalnya, meliputi tim bulu tangkis Jepang yang sempat dilatih oleh pelatih asal Indonesia. Menurut Dubes, hal tersebut ikut mengembangkan prestasi olahraga bulu tangkis di Jepang.
“Kami berterima kasih atas kontribusi Indonesia dalam olahraga di Jepang. kami harapkan tim Indonesia menjadi makin kuat,” ujarnya.
Lebih lanjut disebutkan pula kiprah pemain sepak bola asal Indonesia di Jepang yaitu Justin Hubner yang bermain di Cerezo Osaka dan pesepak bola putri Zahra Muzdalifah di Cerezo Osaka Yanmar Ladies. Sebaliknya, Timnas Sepak Bola Putri Indonesia dilatih oleh pelatih asal Jepang, Satoru Mochizuki.
“Justin dan Zahra sangat terkenal di Jepang,” terang pria yang mulai menjabat Dubes Jepang untuk Indonesia sejak akhir 2023 silam.
Sementara untuk kerja sama di bidang kepemudaan, Dubes Masaki mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam pertukaran pemuda antara kedua negara. Sebagaimana yang tampak dalam program Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP).
“Pertukaran pemuda sangatlah penting. Bukan hanya antara Jepang dengan Indonesia, melainkan juga dengan negara-negara Asia Tenggara,” kata Dubes Masaki.
Dubes Masaki turut menyampaikan, Jepang siap membantu Indonesia dalam pengembangan dan pemberdayaan pemuda Indonesia. Salah satunya dalam bidang pertanian.
“Indonesia bisa mengirim pemuda ke Jepang untuk belajar pertanian. Sehingga nantinya ketika mereka pulang ke Indonesia, mereka bisa mengembangkan pertanian di negaranya,” jelas Dubes Jepang.
Menpora Dito menyambut baik kunjungan Dubes Jepang beserta jajarannya tersebut. Apalagi Jepang merupakan salah satu negara favorit Menpora.
“Jepang adalah negara favorit saya, dan saya setiap hari makan makanan Jepang,” ucap Menpora Dito ramah.
Menpora lantas mengucapkan selamat kepada Jepang yang belum lama ini telah memenangkan Piala Asia U-23. Menurut Menpora, Jepang memang layak menjadi juara. Dalam hal ini Indonesia patut mencontoh keberhasilan Jepang dalam pembinaan olahraga di usia muda.
Menpora Dito pun menyambut baik tawaran kerja sama dari Jepang untuk bidang kepemudaan dan olahraga Indonesia. Dalam hal kepemudaan misalnya, disampaikan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora tengah mengembangkan dan memberdayakan pemuda secara lebih luas lagi, mulai dari bidang olahraga, pertanian, hingga teknologi.
“Setelah pertemuan ini kita akan melakukan pertemuan lebih lanjut untuk membicarakan peluang-peluang kerja sama antara Indonesia dengan Jepang,” tegas Menpora Dito.
Dalam kesempatan itu Dubes Masaki memberikan kenang-kenangan berupa replika kapal dari serial anime One Piece kepada Menpora Dito. Sementara Menpora Dito memberikan kenang-kenangan kain batik bermotif atlet panahan.
Hadir mendampingi Menpora Dito dalam pertemuan ini diantaranya Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono, Staf Khusus Bidang Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra Suryohadiprojo, dan Staf Khusus Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati. (luk)