Meski dalam kondisi berbadan dua, atlet menembak Indonesia Dewi Laila Mubarokah, berhasil mempersembahkan dua medali emas SEA Games 2025 Thailand untuk Indonesia di nomor 10 meter Air Rifle beregu putri dan 10 meter Air Rifle putri perseorangan. Raihan manis itu ia jadikan modal untuk membidik prestasi lebih tinggi di Olimpiade.
Meski dalam kondisi berbadan dua, atlet menembak Indonesia Dewi Laila Mubarokah, berhasil mempersembahkan dua medali emas SEA Games 2025 Thailand untuk Indonesia di nomor 10 meter Air Rifle beregu putri dan 10 meter Air Rifle putri perseorangan. Raihan manis itu ia jadikan modal untuk membidik prestasi lebih tinggi di Olimpiade.(foto:Instagram/dewilaila)
Jakarta: Meski dalam kondisi berbadan dua, atlet menembak Indonesia Dewi Laila Mubarokah, berhasil mempersembahkan dua medali emas SEA Games 2025 Thailand untuk Indonesia di nomor 10 meter Air Rifle beregu putri dan 10 meter Air Rifle putri perseorangan. Raihan manis itu ia jadikan modal untuk membidik prestasi lebih tinggi di Olimpiade.
Prestasi ini menjadi kebanggaan sekaligus momen istimewa. Dewi menorehkan prestasi menyabet dua emas saat dirinya tengah hamil empat bulan. Dewi Laila lahir dan besar di Desa Lungbenda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Minatnya pada olahraga menembak tumbuh sejak usia dini. Ia menempuh pendidikan di SDN 1 Palimanan Barat, SMPN 1 Plumbon, dan SMAN 1 Sumber, sebelum akhirnya memusatkan perhatian pada karier sebagai atlet menembak.
Putri pasangan Ilyas dan Mirah ini tumbuh dalam lingkungan sederhana dengan dukungan keluarga yang kuat. Bakat menembaknya mulai terlihat sejak kecil, ketika ia kerap berlatih membidik sasaran bersama sang ayah di sekitar rumah, sebuah awal sederhana yang mengantarkannya ke panggung dunia.
Prestasinya di SEA Games 2025 menjadi cermin ketekunan, disiplin, dan dedikasi. Perjuangan dari kampung halaman di Cirebon hingga podium internasional, membuktikan bahwa talenta dapat tumbuh dari mana saja. Dua emas yang diraih di Thailand menjadi tonggak baru bagi olahraga menembak Indonesia.
"Alhamdulillah, saya benar-benar tidak menyangka. Saya kira pulang tidak membawa apa-apa," ujarnya.
Sejak mengetahui dirinya hamil, ia tetap mengikuti Pelatnas Menembak. Dalam pelatnas itu, ia juga ikuti semua fase, mulai dari tes fisik, hingga kejuaraan. Di awal kehamilan, tantangannya justru dirasa lebih berat. Ia merasakan mual hebat, rasa itupun hanya ia pendam sendiri bersama suami.
"Pas awal-awal mual. Tapi ditahan sendiri. Cuma cerita ke suami,” ujarnya.
Di SEA Games 2025 Thailand, Dewi menunjukkan ketenangan. Bukan hanya lahir dari latihan, tetapi juga dari keyakinan bahwa prestasi dan kehidupan bisa berjalan beriringan selama dijalani dengan jujur, disiplin, dan tanggung jawab.
Dewi Laila masih akan terus berjuang dan berlatih keras untuk meraih mimpi yang sangat ia idam-idamkan yaitu tampil di pentas olahraga tertinggi dunia, Olimpiade. "Cita-citanya kedepan pokoknya terus berlatih biar bisa tampil di Olimpiade, amiin," harapnya. (ben)