Atlet para-catur Sumatera Selatan (Sumsel) Prasetyo Fitriyanto sukses mempertahankan medali emas nomor putra perorangan catur standard B1 di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo, Jawa Tengah (Jateng) 2024. Sebelumnya pada Peparnas di Papua, tiga tahun silam, dirinya juga meraih emas di nomor yang sama.
Sukoharjo: Atlet para-catur Sumatera Selatan (Sumsel) Prasetyo Fitriyanto sukses mempertahankan medali emas nomor putra perorangan catur standard B1 di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo, Jawa Tengah (Jateng) 2024. Sebelumnya pada Peparnas di Papua, tiga tahun silam, dirinya juga meraih emas di nomor yang sama.
Kepastian ini setelah Prasetyo mengalahkan atlet Jawa Barat (Jabar) Amir Hamjah dalam pertandingan pemungkas babak keenam di Hotel Lor In Dwangsa, Sukoharjo, Rabu (9/10) siang. Secara keseluruhan, pria 37 tahun ini membukukan 5,5 poin yang membuatnya sah menggenggam emas.
“Perasaannya senang, bersyukur. Medali ini saya persembahkan untuk provinsi saya, Sumatera Selatan,” ujar Prasetyo.
Atlet asal Muara Enim ini menyebut langkah terbilang lancar dalam pertandingan final. Sekalipun lawannya merupakan musuh bebuyutan yang sering berhadapan di partai puncak.
Menurut Prasetyo, pertandingan lumayan seru ketimbang yang dilakoninya di babak-babak. Pasalnya kedua pecatur sama-sama ulet melangkah. Meski demikian, dirinya mengaku sempat kesulitan dalam perjalanan menuju ke laga pemungkas.
“Sempat terseok-seok, soalnya kan waktu babak pertama sempat remis sama lawan,” kenang peraih emas dalam ASEAN Para Games 2023 ini.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Prasetyo terus memberikan semangat pada dirinya sendiri dengan berusaha tetap optimis. Sementara strategi yang digunakan tetap sama seperti sebelum-sebelumnya.
Disampaikan, dalam persiapan menghadapi Peparnas kali ini, dirinya secara rutin berlatih setiap hari selama tiga bulan. Sacara khusus Prasetyo mempersiapkan mentalnya, dengan memberikan afirmasi ke diri sendiri bahwa dirinya mampu meraih prestasi terbaik.
“Secara mental persiapannya saya afirmasi ke diri sendiri bahwa saya bisa saya bisa, yakin bisa,” tegas Prasetyo yang menjadikan pelatihnya, Maksum Firdaus sebagai sosok yang menginspirasi untuk terus bermain catur.
Sebagai informasi, B1 adalah klasifikasi para-catur untuk atlet yang mengalami kebutaan total. Dalam Peparnas, kelas ini dimainkan dalam nomor perorangan dan juga beregu. (luk)