Pastikan pertandingan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 berjalan baik, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, meninjau langsung dua cabang olahraga anggar kursi roda dan blind judo.
Surakarta: Pastikan pertandingan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 berjalan baik, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, meninjau langsung dua cabang olahraga anggar kursi roda dan blind judo.
Peninjauan ini merupakan bagian dari komitmen Kemenpora untuk memastikan kualitas penyelenggaraan dan kenyamanan para atlet.
Peninjauan pertama dilakukan di Hotel Solia Zigna, Solo, yang menjadi lokasi pertandingan anggar kursi roda. Di sana, Menpora Dito tidak hanya menyaksikan pertandingan, tetapi juga menyempatkan diri berinteraksi langsung dengan para atlet yang tengah berjuang memperebutkan kemenangan.
Menpora Dito memberikan apresiasi atas semangat juang para atlet yang berkompetisi dengan penuh antusias. "Dari peninjauan saya di anggar kursi roda, saya sangat senang melihat bagaimana semangat dan profesionalisme para atlet kita" ujar Menpora Dito, Senin (7/10).
Setelah dari cabang anggar kursi roda, Menpora Dito melanjutkan peninjauan ke cabang blind judo yang berlangsung di Hotel Swiss Bell Solo.
Dalam kunjungan ini, Menpora Dito berkesempatan menyaksikan pertandingan final yang mempertemukan para atlet terbaik di cabang tersebut. Ia menyampaikan rasa bangganya, mengingat Indonesia berhasil mengirimkan atlet blind judo ke Paralimpiade Paris 2024.
"Cabang olahraga blind judo menjadi salah satu fokus utama kita karena ini adalah kesempatan untuk melakukan talent scouting dan regenerasi atlet. Kita ingin lebih banyak atlet Indonesia yang lolos ke Paralimpiade selanjutnya, dan Peparnas ini menjadi ajang penting untuk menyiapkan mereka," ungkap Menpora Dito.
Menpora juga menambahkan bahwa Kemenpora akan terus melakukan pengecekan terhadap seluruh cabang olahraga di Peparnas XVII untuk memastikan semua aspek penyelenggaraan berjalan dengan baik.
Ia berharap ajang ini tidak hanya sukses dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga menjadi momen penting dalam mendorong kemajuan prestasi para atlet disabilitas Indonesia di kancah internasional. (rep)