Hari Selasa (9/7) siang, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Asosiasi Olahraga Kombat Indonesia (AOKI) di ruang rapat lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Jakarta: Hari Selasa (9/7) siang, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Asosiasi Olahraga Kombat Indonesia (AOKI) di ruang rapat lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Ketua Umum AOKI Rudy Agustian menjelaskan bahwa, di Indonesia masih sangat minim sekali event-event pertandingan khususnya olahraga ekstrim seperti combat sport. Di AOKI ini lanjutnya, semua ada mulai dari boxing, muaythai, MMA dan ada modifikasi bahkan silat.
"Jadi, awalnya rulesnya ini kita modifikasi dan sekarang sudah banyak sekali promotor yang memodifikasi rules dan mereka juga tetap berkolaborasi dengan AOKI. Kita sudah bekerjasama dengan Malaysia, Australia di dalam negeri sendiri kita sudah ada di Jambi, Medan, Kalimantan Timur kemudian menyusul nanti di Jabar dan Jatim," urai Rudy.
"Saat ini kita sedang membangun untuk pengprov karena kita nantinya ingin masuk ke dalam KONI Pusat. Kejurnas juga sudah ada, pelatihan wasit-juri, seminar di sekolah-sekolah dan sebagainya," imbuh Rudy.
Menurutnya, AOKI yang memiliki Ketua Dewan Pembina yakni Kaesang Pangarep, telah banyak berkolaborasi dengan promotor yang bertujuan untuk memajukan olahraga pariwisata di Indonesia semakin menjamur.
"Kita sudah banyak berkolaborasi dengan promotor-promotor seluruh Indonesia. Karena tujuan kita adalah ingin memajukan industri combat sport Indonesia, dengan banyaknya event ini otomatis pariwisata juga semakin maju, prestasi semakin maju dan atlet semakin banyak," paparnya.
Pembina AOKI Nofel Saleh Hilabi menambahkan, adanya AOKI ini menjadi program yang memang diminta oleh Presiden Jokowi, bahwa AOKI diminta untuk melaksanakan event internasional.
"Jadi, AOKI ini memang tujuannya mengadakan event internasional di Indonesia dengan sport tourism, seperti yang di Thailand ada Muathaynya kulineran dan lain-lain. Event selanjutnya yakni di tanggal 11 Agustus di Bekasi. Kita juga mengundang para pemain dari luar seperti dari Malaysia, Brunei, Thailand dan ini akan terus dilakukan bahkan keliling Indonesia, makanya disebut sport tourism event," ucapnya.
"Jadi, mohon dukungan juga dari Mas Menteri dan Kemenpora karena ini hal positif untuk generasi muda dibanding mereka meluapkannya dijalanan dengan hal negatif dan sebagainya maka kita buat ini agar mereka naik keatas ring untuk menjadi atlet dan mengharumkan nama bangsa," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Menpora Dito menyambut baik. "Siap, oke bagus sih ini, mungkin kalo kemenpora bisa hadir dan membantu untuk yang kategori amatirnya ya," kata Menpora Dito didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono dan Dewan Pengawas LPDUK Ferry Kono. (ben)