Indonesia memimpin 57th Management Committee Meeting ASEAN Schools Sports Council (ASSC) di Muong Thanh Grand Hotel, Da Nang, Vietnam, Minggu (2/6) pagi. Kepemimpinan Indonesia ini dalam kapasitas sebagai Presiden ASSC.
Da Nang: Indonesia memimpin 57th Management Committee Meeting ASEAN Schools Sports Council (ASSC) di Muong Thanh Grand Hotel, Da Nang, Vietnam, Minggu (2/6) pagi. Kepemimpinan Indonesia ini dalam kapasitas sebagai Presiden ASSC.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pembina Olahraga Pelajar Indonesia (Bapopsi) dr Bayu Rahadian atas nama Indonesia sebagai President Country ASSC memimpin langsung rapat, yang dihadiri pimpinan-pimpinan masing-masing negara Asia Tenggara khususnya yang menangani kebijakan terkait pengembangan sekolah olahraga atau sentra latihan pelajar di masing-masing negara.
“Jadi memang ini merupakan pertemuan yang rutin dengan beberapa agenda yang memang sudah disusun sedemikian rupa,” terang Bayu yang juga menjabat Analis Kebijakan Ahli Utama di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Disampaikan, banyak isu yang dibahas dalam pertemuan ini meliputi progres penyelenggaraan ASEAN Schools Games (ASG). Di antaranya penyelenggaraan 13th ASG 2024 yang tengah berlangsung di Da Nang hingga rencana program untuk pelaksanaan ASG tahun 2025 di Brunei Darussalam.
Beberapa ketentuan terkait dengan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan juga menjadi bahasan, di antaranya sepak takraw yang diubah menjadi bola basket yang memang menjadi mandatory. Serta akan mulai dipertandingkannya wushu dalam penyelenggaraan ASG 2025.
“Beberapa cabang olahraga seperti pencak silat misalnya, yang karena dianggap secara budaya dan secara peminat dari masing-masing daerah juga meningkat, direkomendasikan untuk diubah dari additional sport menjadi identified sport yang sebaiknya diselenggarakan,” urai Bayu.
Pertemuan ini turut membahas beberapa isu krusial dan penting di antaranya belum adanya kepastian tuan rumah penyelenggaraan ASG untuk tahun 2026.
“Tuan rumah ASG di 2026 harusnya sudah ditetapkan, untuk sementara kita mengharapkan Myanmar. Dan di 2027 kita mengharapkan Thailand menjadi tuan rumah,” sebut Bayu.
Selain membahas serangkaian agenda ke depan, dalam pertemuan ini juga dilakukan upacara serah terima kepemimpinan Presiden ASSC dari Indonesia kepada Laos. President Hand Over Ceremony ini ditandai penyerahan bendera ASSC dari dr Bayu Rahadian kepada Kingmano Phommahaxay dari Deputi Kementerian Pendidikan dan Olahraga yang juga Presiden Federasi Olahraga Pelajar Laos. (luk)