Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo hari Jumat (31/5) pagi membuka kejuaraan olahraga panahan berkuda Indonesia Equestrian Archery Grand Prix Stage 2 di Training Center Indonesia Equestrian Archery (IEA), Kampung Maghfirah, Tangkil, Kecamatan Caringin, Bogor, Jawa Barat.
Bogor: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo hari Jumat (31/5) pagi membuka kejuaraan olahraga panahan berkuda Indonesia Equestrian Archery Grand Prix Stage 2 di Training Center Indonesia Equestrian Archery (IEA), Kampung Maghfirah, Tangkil, Kecamatan Caringin, Bogor, Jawa Barat.
Pada pembukaan tersebut Menpora Dito sebagai wakil pemerintah sangat mendukung kemajuan olahraga panahan berkuda yang sekarang ini memiliki prestasi luar biasa di kancah internasional.
"Kami Kemenpora mengapresiasi upaya Perkumpulan Pemuda Pemanah Berkuda Indonesia (IEA), khususnya kepada Pendiri dan Ketua IEA, Sunaryo Adhiatmoko, yang telah menyelenggarakan Indonesia Equestrian Archery Grand Prix Stage 2 dan terus mendorong prestasi olahraga panahan berkuda di Indonesia," kata Menpora Dito.
Menurut Menpora Dito, olahraga berkuda memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sport tourism dan industri olahraga. Tradisi panahan berkuda tidak hanya menunjukkan keahlian, tetapi juga keindahan dan kekuatan.
"Di Indonesia, panahan berkuda telah menjadi pilihan terbaik bagi pecinta panahan, dan tim kita telah meraih juara kedua di Seleksi Piala Dunia Panahan Berkuda 2023, bersaing dengan negara-negara kuat seperti Mongolia, Korea Selatan, China, Malaysia, dan Thailand.
Panahan berkuda telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia," ujarnya.
"Pemerintah, melalui Kemenpora, siap mendukung pengembangan olahraga ini.
Kami juga menargetkan lebih banyak kegiatan olahraga level dunia diselenggarakan di Tanah Air, yang jika dipadukan dengan sport tourism akan memberikan dampak positif pada perekonomian," tambah Menpora Dito.
"Saya berharap event ini menciptakan atlet-atlet berprestasi yang mengharumkan nama bangsa tidak hanya di Indonesia tetapi juga dikancah internasional," harapnya.
Sementara Ketua IEA, Sunaryo Adhiatmoko, pada sambutanya mengatakan atlet IEA baru saja juara dunia panahan tradisional di Turki. "Panahan berkuda di Indonesia banyak penggiatnya, kami mulai berkompetisi dari tahun 2019. Kami bersyukur dan berbangga hati pak Menteri bisa melihat anak muda berpotensi ini mengembangkan olahraga panahan berkuda," katanya.
"Kami ingin manaikan level olahraga panahan berkuda di kancah dunia yang sampai saat ini masih dipegang oleh Prancis. Motivasi kami mengembangkan panahan berkuda juga menjadi pendidikan, dan ke depan bisa menjadi kompetisi Menpora Cup," tambah Sunaryo. (amr)