Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Open Society Foundation (OSF), Kamis (29/2) malam di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan. Pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan di Indonesia menjadi salah satu isu yang dibicarakan dalam pertemuan ini.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Open Society Foundation (OSF), Kamis (29/2) malam di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan. Pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan di Indonesia menjadi salah satu isu yang dibicarakan dalam pertemuan ini.
John Liu selaku Director for Southeast Asia OSF menerangkan, OSF merupakan jaringan hibah internasional yang bergerak membantu kelompok-kelompok masyarakat sipil dunia yang aktif di berbagai bidang. Meliputi bidang kehakiman, pendidikan, kesehatan publik, media independen, termasuk kepemudaan.
“Kami memiliki kantor di berbagai negara, di setiap benua, dengan kantor pusat kami berada di New York,” kata John Liu memperkenalkan diri.
Disampaikan, kedatangan OSF menemui Menpora Dito untuk mengetahui lebih jauh perihal fokus program kepemudaan di Indonesia. Khususnya dalam memaksimalkan potensi pemuda untuk masa depan bangsa.
“Indonesia adalah pemain kunci di Asia Tenggara. Karenanya penting bagi kami bertemu dengan Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Kata John, sebagai yayasan filantropi global, pihaknya bekerja sama dengan berbagai stakeholder dari beragam latar belakang, meliputi masyarakat, universitas hingga instansi pemerintah. Pertemuan dengan Menpora ini merupakan bagian dari upaya kerja sama dalam kaitan dengan kepemudaan, khususnya pemberdayaan dan pengembangan pemuda.
“Kehadiran kami di sini untuk mengetahui pandangan Menpora perihal fokus atau apa yang dianggap penting dalam pemberdayaan pemuda ini. Sehingga kami bisa mengetahui dukungan apa yang bisa kami berikan kepada para pemuda Indonesia,” jelasnya.
Menurut John, pemuda memiliki potensi yang perlu dimaksimalkan dalam menuju kepemimpinan global di masa depan dalam beberapa tahun ke depan. OSF melihat potensi pemuda ini bukan hanya dari segi politik, melainkan juga dari sisi ekonomi.
“Jadi bagaimana kita bisa memaksimalkan peran pemuda dalam kaitan demografi dan juga kepemimpinan nasional. Karena itu penting bagi kita untuk memahami isu-isu kepemudaan ini,” sebut John yang hadir bersama Manager for Southeast Asia/Indonesia Lead OSF Agantaranansa Juanda.
Dia berharap melalui pertemuan ini dan komunikasi lebih lanjut dengan Menpora Dito, OSF bisa bisa mendapatkan ide konkret yang perlu didiskusikan. Sehingga bisa diketahui kerja sama apa yang dapat dijalin OSF dengan Kemenpora RI.
Menpora Dito menyambut baik apa yang tengah dilakukan OSF dalam kaitan dengan pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan. Menpora menyatakan isu pemberdayaan dan pengembangan pemuda ini menjadi salah satu fokus Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora RI.
“Kami telah memiliki serangkaian program pemberdayaan dan pengembangan pemuda, salah satunya Wiramuda yang memberikan kesempatan kepada para pemuda Indonesia untuk bisa menjalankan usaha dan mendorong semangat wirausaha di kalangan pemuda,” urai Menpora.
Lebih lanjut Menpora Diro menjelaskan perihal bonus demografi Indonesia di mana ke depan para pemuda Indonesia bakal memiliki peran signifikan bagi pembangunan negara. Untuk itu saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora RI sedang memfokuskan para pemuda untuk kepemimpinan nasional, termasuk dalam bidang ekonomi.
“Kami menggandeng beragam komunitas untuk mendukung program-program ini,” tambah Menpora Dito.
Karenanya Menpora menyatakan tertarik dengan penawaran kerja sama yang diinisiasi oleh OSF. Menpora Dito menegaskan Kemenpora selalu tertarik untuk memperluas kerja sama kepemudaan di tingkat regional maupun global, sebagaimana yang diinginkan OSF.
“Saya rasa kita akan menindaklanjuti komunikasi ini untuk bersama-sama menjalin kerja sama di bidang kepemudaan,” tegas Menpora Dito.
Hadir mendampingi Menpora Dito di antaranya Staf Khusus Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra dan Staf Khusus Bidang Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra Suryohadiprojo. (luk)