Kemenpora Ingatkan Pemuda Bijak Bermedia Sosial dan Antisipasi Hoaks di Tengah Masyarakat

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar acara Nonton Bareng dan Talk Show Muda Memilih dengan Tema 'Bijak Bermedia Sosial di Tengah Masa Krisis' yang diselenggarakan di Theater Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (14/12).

Kemenpora Ingatkan Pemuda Bijak Bermedia Sosial dan Antisipasi Hoaks di Tengah Masyarakat Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar acara Nonton Bareng dan Talk Show Muda Memilih dengan Tema 'Bijak Bermedia Sosial di Tengah Masa Krisis' yang diselenggarakan di Theater Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (14/12).(foto:egan/kemenpora.go.id)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar acara Nonton Bareng dan Talk Show Muda Memilih dengan Tema 'Bijak Bermedia Sosial di Tengah Masa Krisis' yang diselenggarakan di Theater Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (14/12).

Nonton Bareng dan Talk Show ini diikuti peserta dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta dan sekitarnya serta diikuti beberapa organisasi kepemudaan. 

Menghadirkan para narasumber yang kompeten seperti Program Coordinator Siberkreasi Abd. Hamas Nahdly, Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago serta dipandu moderator Standup Comedian Duto Triadji.

Asisten Deputi Wawasan Pemuda Edi Nurinda Susila secara resmi membuka acara dan menyampaikan serta mengingatkan kepada generasi muda untuk bijak dalam bermedia sosial di tengah krisis (jelang Pilpres 2024). Serta mengantisipasi berita-berita hoaks yang masih merebak di tengah masyarakat.

"Adik-adik para peserta semua adalah generasi muda, garda bangsa dan pemimpin di masa yang akan datang. Melalui film pendek ini kita sebagai pemuda harus memiliki peran penting dalam memfilter informasi yang diterima," ujarnya.

"Penyebaran informasi hoaks di Indonesia masih menjadi masalah serius terlebih di tengah-tengah menjelang Pemilihan Presiden 2024. Jadi adik-adik harus hati-hati bermain dengan media sosialnya. Serta silahkan memilih (Pilpres 2024) tapi tidak boleh menghujat," pesannya.

Menurut data BPS tahun 2022 lanjutnya, sebanyak 68 juta jiwa penduduk Indonesia masuk dalam kategori pemuda. Selain itu Indonesia juga akan menghadapi bonus demografi, para peserta menjadi bagian didalamnya. 

"Potensi bonus demografi ini harus dimanfaatkan dengan baik agar negara tidak rugi. Adik-adik harus berjuang, belajar keras untuk bersaing, berkolaborasi dan bersinergi dengan pemuda lainnya di seluruh Indonesia," imbuh Edi.

"Melalui kegiatan ini mari kita gunakan untuk belajar dan tumbuh bersama dan mari kita jadikan ini merupakan langkah awal kita menjadi pemuda yang bijak dalam menggunakan media sosial serta berkontribusi positif bagi bangsa. Dengan bacaan basmallah kegiatan ini resmi saya buka," ucapnya.

Diawal acara para peserta yang merupakan pemuda dan Generasi Z ini diajak untuk menyaksikan Film pendek berjudul Tilik yang dirilis tahun 2018 lalu. Film ini mengajarkan tentang pentingnya mengantisipasi hoaks yang merebak di tengah masyarakat.

Program Coordinator Siberkreasi Abd. Hamas Nahdly juga mengingatkan kepada generasi muda untuk saring sebelum sharing, sabar sebelum sebar serius, serta bijak bersosial media. 

"Ruang internet atau ruang digital itu sudah bukan lagi dunia maya, itu adalah dunia yang sangat riil, realita sosial semua hadir disana dari berbagai aspek dan isu dan tugas kita sebagai pengguna ruang digital adalah harus menjadi orang yang bijak dan serius dalam bermedia sosial, serius menggali informasi, serius memilah informasi dan serius menyebarkan informasi. Saring sebelum sharing dan sabar sebelum sebar," pesannya. (ben)
 

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN