Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengunjungi Gedung Baru Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Jalan Ringroad Barat, Pedukuhan, Dowangan, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (13/10) siang.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengunjungi Gedung Baru Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Jalan Ringroad Barat, Pedukuhan, Dowangan, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (13/10) siang.
Menpora mengatakan, kunjungan ini tak lepas dari keinginan Presiden agar Kemenpora bisa menyentuh berbagai elemen masyarakat. Salah satunya dalam meningkatkan kemampuan generasi-generasi muda yang ada di wadah, organisasi keislaman yang besar.
"Alhamdulillah hari ini saya menyaksikan hasil karya yang bisa saya bilang ini revolutif. Dari desain kantornya saja ini sudah standar internasional," kata Menpora saat meninjau bangunan bertingkat sembilan UNU Yogyakarta yang tengah direnovasi.
Kedatangan Menpora Dito disambut Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo beserta jajaran. Rektor UNU Yogyakarta kemudian memaparkan kepada Menpora Dito perihal profil singkat kampus tersebut. Khususnya rencana pengembangan kampus ini ke depannya menjadi ”The Leading Professional Hub University”.
Menpora Dito lantas mengetahui beragam inovasi dan eksperimen yang dilakukan UNU Yogyakarta yang belum pernah ada pada universitas lain di Indonesia. Khususnya dalam upaya-upaya melahirkan para profesional pada pekerjaan-pekerjaan strategis mendukung tren revolusi industri 4.0.
"Saya lihat di sini kalau dari sektor pengembangan Kepemudaan sudah sangat baik, bahkan sampai future studies sudah dipikirkan. Itu saya rasa belum ada di universitas di seluruh Indonesia yang memikirkan hal itu," puji Menpora Dito.
Malahan kampus yang mulai aktif sejak 2017 itu bisa menggandeng pihak-pihak internasional dalam mewujudkan inovasi-inovasi tersebut. Karena itu Menpora berharap UNU bisa menambah lagi jurusan dan kolaborasi internasionalnya. Dalam hal ini Menpora menyarankan adanya jurusan sport science dan sport industry.
"Nanti kami di Kemenpora siap mendukung penuh. Kami sangat berharap ini bisa jadi proyek percontohan antara Kemenpora dan UNU Yogyakarta, untuk bagaimana kerja sama membangun sport science dan sport industry. Menurut saya itu penting," terang Menpora Dito.
"Yang pasti saya sangat optimistis dengan UNU Yogyakarta ini. Saya rasa ini bisa jadi pijakan bagi NU untuk melangkah lebih jauh di revolusi pendidikan," tegas Menpora.
Keinginan Menpora Dito tersebut mendapat sambutan positif dari UNU Yogyakarta. Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo menyatakan, pihaknya telah memiliki rencana perihal jurusan sport industry atau industri olahraga tersebut. Dalam hal ini pihaknya siap menjalin kerja sama dengan Kemenpora.
"Intinya kami ingin apa sih yang sedang dibutuhkan, sedang berkembang, tetapi belum digarap. Salah satunya ya sports industry," sebut Widya.
"Itu industri yang besar, di mana kita tidak akan maju dari sisi olahraganya kalau tidak ditopang oleh kampus yang kuat," sambungnya.
Turut hadir mendampingi Menpora Dito yaitu Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono dan Staf Khusus Menpora Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati. (luk)