Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima Audiensi Tempo Media Group di Lantai 10 Graha Kemenpora, Senin (9/10) sore. Rombongan Tempo Media Group dipimpin CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika dalam rangka menjalin silaturahmi dan kerja sama di bidang kepemudaan dan keolahragaan, khususnya dalam ranah publikasi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima Audiensi Tempo Media Group di Lantai 10 Graha Kemenpora, Senin (9/10) sore. Rombongan Tempo Media Group dipimpin CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika dalam rangka menjalin silaturahmi dan kerja sama di bidang kepemudaan dan keolahragaan, khususnya dalam ranah publikasi.(foto:egan/kemenpora.go.id)
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima Audiensi Tempo Media Group di Lantai 10 Graha Kemenpora, Senin (9/10) sore. Rombongan Tempo Media Group dipimpin CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika dalam rangka menjalin silaturahmi dan kerja sama di bidang kepemudaan dan keolahragaan, khususnya dalam ranah publikasi.
CEO Tempo Digital Wahyu Dhyatmika menyatakan, Tempo sebagai salah satu media di Indonesia bersemangat menjalin kemitraan dengan Kemenpora. Dalam mendukung kampanye-kampanye yang mendorong perkembangan pemuda dan prestasi olahraga nasional.
"Ada banyak kegiatan tempo yang mudah-mudahan bisa berkolaborasi dengan Kemenpora. Kami siap kalau ada program Kemenpora yang bisa kami bantu dukung," ujarnya.
Tempo Media Group memaparkan sederet program yang dimiliki berkaitan publikasi kepemudaan dan keolahragaan. Dalam hal ini, Tempo Media Group mendorong kerja sama dalam mengangkat keberadaan olahraga tradisional di Indonesia agar lebih dikenal.
"Olahraga tradisional adalah salah satu yang ingin kami angkat dari aspek pemuda dan olahraga. Seperti lompat batu di Nias dan enggrang di Jawa," ujar Gian Ardy Foernama selaku Group Head of Sales Tempo Media dalam pemaparannya.
"Kami rasa penting untuk mengangkat olahraga yang sifatnya tradisional yang perlu diangkat dengan melihat sejarah, memunculkan kembali jati diri bangsa," sambungnya.
Disampaikan, pemuda dan olahraga adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Generasi muda yang terlibat dalam olahraga tradisional adalah bukti bagaimana generasi muda mampu memelihara dan mempertahankan warisan budaya.
"Selain menjaga kesehatan fisik, pemuda yang turut mengembangkan keterampilan serta nilai-nilai seperti kerja sama, disiplin, dan ketekunan," terangnya.
Menpora Dito menyambut baik pemaparan dan tawaran Tempo. Apalagi Tempo merupakan salah satu media terkemuka yang paling dikenal di Indonesia. Menpora bahkan sudah membaca majalah Tempo sejak masih kanak-kanak.
"Saya sudah membaca majalah Tempo sejak masih SD," kenang Menpora.
Lebih lanjut Menpora Dito memberikan ide kepada Tempo untuk bisa mengawal pelaksanaan Kejuaraan Antarkampung (Tarkam) Kemenpora yang saat ini tengah bergulir. Salah satunya sudut pandang yang bisa diambil adalah bagaimana peran pemerintah daerah dalam menyukseskan event nasional dalam rangka menjaring bibit-bibit atlet masa depan Indonesia.
"Untuk kerja sama nanti kami tindak lanjuti, tinggal di-follow up saja," tegas Menpora Dito.
Hadir mendampingi Menpora di antaranya Staf Khusus (Stafsus) Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Kabag Protokol dan Tata Usaha Pimpinan Indra Jayaatmaja serta Pj Bidang Kehumasan Isye Marisye. (luk)
