Walikota Samarinda Raja Andi Harun menyambut hangat para Delegasi peserta Organization Islamic Cooperation - Cultural Activity (OIC-CA) 2023 saat welcome dinner dan ramah tamah di Ballroom Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Kalimantan Timur. Andi berharap melalui OIC-CA 2023, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kaltim terus meningkat sebagai modal membangun kemajuan pemuda.
Samarinda: Walikota Samarinda Raja Andi Harun menyambut hangat para Delegasi peserta Organization Islamic Cooperation - Cultural Activity (OIC-CA) 2023 saat welcome dinner dan ramah tamah di Ballroom Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Kalimantan Timur. Andi berharap melalui OIC-CA 2023, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kaltim terus meningkat sebagai modal membangun kemajuan pemuda.
"Melalui adanya OIC-CA 2023 ini kita harapkan IPP Samarinda yang sudah baik se Kaltim ini terus berkembang dan naik, sekaligus didalamnya ada IPM (Indeks Pembangunan Manusia) bidang kepemudaan," kata Andi Harun usai beramah tamah, Senin (10/7) malam.
"Kita harap itu terus meningkat tidak hanya IPM tinggi tapi kemanfaatannya, distribusinya juga harus merata dan mari kita terus berkomitmen untuk terus meningkatkan SDM kita, partisipasi kita membangun SDM dan itu modal bagi bangsa untuk maju meraih masa depan," tambahnya.
Pemkot Samarinda mengambil partisipasi untuk menjamu dan beramah tamah dan makan malam bersama dengan para delegasi OICA-CA 2023 yang telah turut mengikuti kegiatan budaya di Desa Budaya Pampang dan serangkaian kegiatan yang dipusatkan di Kaltim.
"Kita bisa mengenalkan budaya Indonesia yang demokratis, toleran, plural dan beragam. Semoga suatu hari negara-negara di dunia, kita ingin sampaikan jika ingin hidup berdampingan secara damai dalam keberagaman ya datanglah ke Indonesia untuk melihat. Karena disini ada ribuan suku, banyak agama, tradisi, adat istiadat bisa hidup rukun dan bersatu," tegasnya.
Relasi bangsa Indonesia lanjutnya, adalah pergaulan inklusif sehingga menjadi modal penting bagi negara Indonesia. Ia harap pergaulan secara inklusif itu bisa menjadi inspirasi bagi pembangunan penguatan demokratisasi di dunia.
"Tidak mudah untuk membangun bangsa seperti di Indonesia ini dan Samarinda adalah miniatur yang kita sampaikan malam ini kepada mereka. Negara-negara Islam memang harus berkeliling dan memperkenalkan bahwa Islam telah berkembang sedemikian rupa baik dari sisi adat, tradisi dan budaya termasuk bahasa dan mereka juga telah menjadi bangsa yang inklusif sehingga semakin hari semakin berkurang terhadap Islamopobia," tuturnya.
"Jadi cara bergaul secara inklusif ini pelan tapi pasti akan mengikis Islamopobia itu. Malam ini kekuatan antar bangsa di dunia bisa menyatu dalam sebuah organisasi OIC dan menjadi inspirasi kita semua," pungkasnya. (ben)