Tim Indonesia pada cabang olahraga Kun Bokator disiplin seni berjaya di SEA Games 2023 Kamboja. Sebanyak tiga emas, satu perak dan satu perunggu berhasil diraih pada partai final yang berlangsung di Chory Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Senin (8/5).
Phnom Penh: Tim Indonesia pada cabang olahraga Kun Bokator disiplin seni berjaya di SEA Games 2023 Kamboja. Sebanyak tiga emas, satu perak dan satu perunggu berhasil diraih pada partai final yang berlangsung di Chory Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Senin (8/5).
Ketiga emas diraih trio Muhammad Martin Ramadhan, Tedi Hidayat, Sandiagi Putra dari nomor Men’s Bare Hand Form Group. Emas kedua didapat dari trio Riana Oktavia, Riva Hojriah, dan Eni Tri Susilowati. Ketiganya turun di nomor Women’s Bare Hand Form Group.
Sementara itu, emas ketiga disusul dari duo Gema Nur Arifin dan Yazid Hanifam Kirniawan. Mereka turun di nomor Men’s Dup Group Performance. Para atlet tak menyangka bisa mendulang emas dari cabor Kun Bokator. Pasalnya olahraga seni bela diri ini berasal dari Kamboja.
“Sangat luar biasa, tak menyangka juga bisa dapat medali emas. Tuan rumah cukup kuat, padahal kan ini olahraga aslinya dari Kamboja,” kata salah seorang atlet Kun Bokator, Eni Tri Susilowati.
Eni bilang butuh waktu enam bulan lamanya untuk bisa mempelajari olahraga Kun Bokator ini. Sampai-sampai para atlet dilatih oleh pelatih yang berasal dari Kamboja.
“Pelatih langsung dari Kamboja. Cukup sulit memang. Saya memang latar belakangnha silat, tapi gerakan-gerakan Kun Bokator ini harus dipelajari. Alhamdulillah bisa dapat emas, terima kasih untuk Indonesia, tim, dan semua yang sudah mendukung,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Yazid Hanifam Kirniawan. Dia juga tak menyangka bisa mendapatkan emas. Meski berasal dari latar belakang silat, dia harus belajar gerakan-gerakan yang menjadi ciri dari olahraga Kun Bokator.
“Alhamdulillah bisa dapat emas, usaha saya selama ini membuahkan hasil. Luar biasa memang, ini kan olahraga asli Kamboja. Memang butuh penyesuaian gerakan,” jelas Yazid.
Dia mengungkapkan, tim Kun Bokator secara intens latihan selama enam bulan. Bahkan satu hari bisa berlatih tiga sampai empat kali.
“Ya memang ini gerakan cukup sulit dan tidak boleh sembarang. Harus terus dipelajari dan latihan. Kalau tidak, kita bisa-bisa cedera kalau salah. Terima kasih atas dukungan dari semuanya, (emas) ini dipersembahkan untuk Indonesia dan kelurga saya tentunya,” pungkas Yazid. (jef)