Menpora Amali Harap Pegawai di Kemenpora Pertahankan Prestasi Baik yang Telah Dicapai

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, menginginkan para Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kemenpora mampu mempertahankan prestasi yang telah dicapai hingga Kemenpora mepmperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) beberapa kali dari BPK. Menpora Amali harap hal itu dipertahankan.

Menpora Amali Harap Pegawai di Kemenpora Pertahankan Prestasi Baik yang Telah Dicapai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, menginginkan para Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kemenpora mampu mempertahankan prestasi yang telah dicapai hingga Kemenpora mepmperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) beberapa kali dari BPK. Menpora Amali harap hal itu dipertahankan.(foto:bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, menginginkan para Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kemenpora mampu mempertahankan prestasi yang telah dicapai hingga Kemenpora mepmperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) beberapa kali dari BPK. Menpora Amali harap hal itu dipertahankan.

"Saya pesankan kepada mereka khususnya para pejabat yang baru saja dilantik untuk dapat mempertahankan prestasi dan membuat Kemenpora ini menjadi kebanggaan," kata Menpora Amali di Auditorium Wisma Menpora Jakarta, Jumat (24/2). 

"Penghuni tetap Kemenpora ini adalah para ASN, para PNS yang ada. Menteri itu hanya mampir, untuk itu saya motivasi mereka untuk agar menjaga rumahnya jangan sampai rusak, jangan sampai bocor dan menjadi tempat kebanggaan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," tambah Menpora Amali. 

Seperti diketahui, perjalanan panjang Kemenpora sebelum kedatangan Menpora Amali, yakni pernah disclaimer selama dua tahun berturut-turut. Tepatnya ditahun 2010 Kemenpora memperoleh predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) selama 5 kali berturut-turut dari tahun 2010 hingga 2014.

Kemudian, predikat Tidak Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer) selama 2 tahun berturut-turut pada tahun 2015-2016. Kemudian, kembali WDP pada tahun 2017-2018. Dan akhirnya mampu meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 3 kali berturut-turut dari tahun 2019 hingga 2021.

"Pesan saya ya, kita ini kan sudah baik, dulu Kemenpora ini sebelum saya datang ya agak kuranglah. Contohnya hasil pemeriksaan BPK hampir 10 tahun tidak pernah WTP bahkan dua tahun disclaimer itu kan sangat berat," kenang Menpora Amali.

"Berarti tata kelolanya harus diperbaiki, memang pesan Bapak Presiden ketika saya diangkat menjadi menteri konsen beliau adalah tata kelola dan itu saya kerjakan betul sehingga begitu saya masuk sudah bisa WTP beberapa kali dan mudah-mudahan untuk pemeriksaan tahun 2022 ini juga akan bagus," harap Menpora Amali.

Dua hari sebelumnya, BPK telah menyerahkan hasil pemeriksaan belanja barang Kemenpora 2021-2022, jika dibandingkan dengan tahun 2018 kebawah hasil itu telah jauh lebih baik.

"Alhamdulillah reformasi birokrasi ada peningkatan, ada perbaikan. Kemudian tata kelola juga semakin baik. Mudah-mudahan siapapun penerus saya, itu akan bisa mendorong dan meningkatkan kinerja Kemenpora," ucap Menpora Amali.

"Dan saya ingatkan bahwa setiap tahun bahkan setiap enam bulan itu ada perjanjian kinerja sebagai pegangan capaian-capaian dari kinerja, itu harus selalu berdasarkan perjanjian kinerja yang sudah ditandatangani," urainya.

Menurutnya, pejabat silih berganti merupakan sirkulasi dan satu hal yang normal dalam suatu birokrasi. Tantangan saat ini adalah bagaimana birokarasi mereformasi diri menjadikan pelayanan publik semakin baik dan kualitas juga semakin baik. Menpora Amali juga ingatkan pentingnya koordinasi dan penyerapan anggaran yang berkualitas.

"Saya ingatkan koordinasi itu penting, dengan sesama, selevel dengan diatasnya, selalu koordinasi dengan deputi diatas, tidak boleh kerja sendiri dan tentu dengan sesdep. Target-target itu dipantau seberapa kemampuan melakukan penyerapan anggaran di unit masing-masing, tapi penyerapan yang berkualitas tidak sekedar menghabiskan anggaran, jangan seperti itu. Dengan begitu kita bisa membuat reformasi birokrasi di Kemenpora menjadi lebih baik," pungkas Menpora Amali.(ben)

BAGIKAN :
PELAYANAN