Jelang HUT DWP ke-23, Penasihat DWP Kemenpora Adakan Pelatihan Kerajinan Sospeso Transparente

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (DWP Kemenpora RI) Nadiah Zainudin Amali membuka pelatih Kerajinan Sospeso Transparente di Ruang Rapat Anggrek Gedung Wisma Menpora, Senayan, Jakarta.

Jelang HUT DWP ke-23, Penasihat DWP Kemenpora Adakan Pelatihan Kerajinan Sospeso Transparente Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (DWP Kemenpora RI) Nadiah Zainudin Amali membuka pelatih Kerajinan Sospeso Transparente di Ruang Rapat Anggrek Gedung Wisma Menpora, Senayan, Jakarta. ( foto:putra/kemenpora.go.id)

Jakarta: Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (DWP Kemenpora RI) Nadiah Zainudin Amali membuka pelatih Kerajinan Sospeso Transparente di Ruang Rapat Anggrek Gedung Wisma Menpora, Senayan, Jakarta. 

Penasihat DWP Kemenpora Nadiah Amali berharap, melalui pelatihan ini para pengurus, anggota DWP Kemenpora khususnya dan ibu-ibu peserta staf ASN dan non ASN dapat menambah nilai ekonomi untuk keluarga di era modern dan era digital saat ini.

"Kita berkumpul ditempat ini, ingin mengetahui dan mempelajari membuat kerajinan Suspeso (membuat bross cantik dari bahan sisa batik) tetapi bisa menghasilkan sesuatu nilai ekonomi yang bermanfaat dan berharga serta memiliki nilai jual yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga," kata Penasihat DWP Kemenpora Nadiah Amali, dalam sambutannya, Selasa (29/11).

Pelatihan ini diadakan dalam rangkaian acara jelang Dirgahayu DWP ke-23 pada tanggal 7 Desember 2022 mendatang. Tema besar yang diangkat yakni 'Membangun Perempuan Cerdas, untuk Memperkuat Ketahanan Keluarga di Era Digital'. 

"Pelatihan ini merupakan hasil ilmu yang didapat dari Pengurus DWP Kemenpora yang diwakili oleh Ibu Mita dan Ibu Ningsih yang pernah mengikuti pelatihan Suspeso di DWP Pusat, sehingga ilmu yang didapat dapat diajarkan kembali kepada ibu-ibu pengurus DWP dan karyawati di lingkungan Kemenpora," urai Nadiah Amali menambahkan.

Penasihat DWP Kemenpora ini kembali berharap, para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan pelatihan-pelatihan lainnya yang diadakan DWP Kemenpora. Dan hasil kerajinan yang didapat dapat diperkenalkan sekaligus dijual melalui sosial media yang ada di era digital seperti saat ini, sebagai dampak dari pelatihan yang bertujuan untuk mensejahterakan para anggotanya ini.

"Kita harapkan kegiatan ini dapat memberi manfaat yang banyak, dampak positif, nilai keterampilan tambahan, dan pemahaman cara pembuatan bross bagi semua peserta agar semuanya bisa membuat kerajinan Sospeso ini. Sekaligus dapat dijual melalui dan dikenalkan secara online di media sosial masing-masing," ujar Nadiah Amali.

"Kami sangat mengapresiasi para pengurus DWP dan Karyawati di lingkungan Kemenpora, dapat mengikuti pelatihan kerajinan ini sampai bisa membuat bross cantik untuk bisa dipakai sehari-hari atau bisa juga dalam forum resmi lainnya," tambahnya.

Sekilas tentang pelatihan Sospeso Transparente yang dipimpin oleh Ibu Mita Yudis dan Ibu Yurna Ningsih ini, adalah Seni Kriya (Craft) yang menggabungkan kain (kain batik bermotif), kertas/tissue bermotif (tissue decoupage) dengan thermal film atau plastik mika khusus Sospeso, yang ditempel menggunakan lem kemudian dibentuk (diembos) hingga dikeringkan dengan alat pengering.

Kerajinan ini dapat menjadi beberapa kerajinan tangan seperti bross, bando, dompet, tas, kalung, hiasan pigura dan lain-lain. Ini menambah nilai tersendiri dalam keunikan dan keindahan hasil karya sospeso transparente.
 
"Akhirnya dengan ucapan basmallah, acara Pelatihan Kerajinan Sospeso Transparente ini resmi saya buka. Selamat mengikuti pelatihan," pungkas Penasihat DWP Kemenpora Nadiah Amali.(ben)

BAGIKAN :
PELAYANAN