Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Rakernas dan Musornaslub) KONI Tahun 2022 di Golden Ballroom Hotel Sultan Senayan, Jakarta, Senin (12/9).
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Rakernas dan Musornaslub) KONI Tahun 2022 di Golden Ballroom Hotel Sultan Senayan, Jakarta, Senin (12/9).
Pada Rakernas tersebut, Menpora Amali memghimbau calon tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara memaksimalkan potensi yang ada. Menpora Amali juga ingatkan pasca pelaksanaan venue-venue dan penginapan dapat digunakan masyarakat umum.
"Saya berharap ada peningkatan baik dari sisi prestasi maupun dari sisi pelayanan tuan rumah. Kesiapan tuan rumah menjadi penting. Dan khusus untuk Aceh dan Sumut saya menghimbau untuk memaksimalkan sarana prasarana yang ada, yang ada maksimal yang kurang baru kemudian buat baru," kata Menpora Amali.
Pelaksanaan multieven olahraga nasional di dua provinsi menjadi pengalaman pertama dan tentu tidak mudah, Menpora Amali meyakini Ketum KONI Pusat dan jajarannya mampu melakukan dengan baik dengan koordinasi dari kedua pimpinan daerah Gubernur Aceh-Gubernur Sumut.
"Ini tidak mudah dan pengalaman pertama kita, tapi saya meyakini Ketum KONI Pusat dan jajarannya mampu melakukan dengan baik, semoga berjalan lancar dan sukses," imbuh Menpora Amali.
Terkait pemanfaatan sarpras yang ada, Menpora Amali merujuk pada IOC yang berpesan hal serupa. "IOC pun juga begitu, sebagai induk kita di internasional. Seruan kepada kita itu saya ketahui saat kita ikut bidding tuan rumah Olimpiade 2032. Salah satu yang disampaikan adalah manfaatkan apa yang ada," jelasnya.
"Demikian juga untuk dua daerah ini, saya himbau untuk memanfaatkan apa yang ada dan itu bisa benar-benar bisa bermanfaat setelah even selesai," ujar Menpora Amali.
Menpora Amali mewanti-wanti agar usai pelaksanaan PON venue dan tempat penginapan dapat terus dimanfaatkan kegunaannya untuk masyarakat agar tidak terbengkalai.
"Pengalaman kita dibeberapa tempat usai melaksanakan PON, venue-venue dan penginapan setelah selesai kadang tidak terurus. Karena itu kepada dua daerah ini saya himbau untuk menempatkan venue dan tempat penginapan ditempatkan yang memungkinkan/strategis setelah ini bisa dimanfaatkan, lokasi tidak terlalu jauh dan ada masyarakat yang bisa memanfaatkan itu," urai Menpora Amali.
Himbauan Menpora Amali ini juga berlaku untuk calon-calon tuan rumah pelaksanaan PON-PON yang akan datang.
"Demikian juga kepada yang nanti diumumkan calon tuan rumah PON selanjutnya, Nusat Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) usai mendapatkan rekomendasi dari KONI Pusat, tentu pemerintah juga akan lakukan verifikasi kembali untuk kesiapan dari NTT dan NTB ini," pungkas Menpora Amali.(ben)