Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenpora, Nadiah Zainudin Amali hari Jumat (9/9) pagi membuka acara Moderasi Beragama yang di selenggarakan Kemenpora di Aula Putri Aji Karang Melanu, Universitas Balikpapan, Katim.
Balikpapan: Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenpora, Nadiah Zainudin Amali hari Jumat (9/9) pagi membuka acara Moderasi Beragama yang di selenggarakan Kemenpora di Aula Putri Aji Karang Melanu, Universitas Balikpapan, Katim.
Pada acara tersebut, Nadiah Amali menyampaikan peran pemuda saat ini penting untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kerukunan umat beragama menurutnya menjadi modal utama bagi bangsa Indonesia untuk maju. "Tanpa kerukunan, akan sulit untuk menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa besar lainnya di dunia," kata Nadiah.
Menurut Nadiah, peran pemuda dalam pengembangan toleransi dan kerukunan antar umat beragama merupakan karya dan tugas bersama bangsa Indonesia dari masa ke masa. Dan baginya, toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan tanpa mengusik aqidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama.
"Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama tidak tercipta hanya dari satu pihak. Sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri," tambah Nadiah Amali.
Nadiah juga menginginkan pemuda memiliki peran penting dalam pengembangan toleransi dan kerukunan antar umat beragama, khusunya di era Digitalisasi seperti sekarang yang sangat cepat.
"Generasi milenial, yang menjadi penduduk muda dan dominan dalam era digitalisasi ini. Oleh karena penting untuk ikut mengembangkan moderasi beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada akan lebih mengakar lagi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari bangsa kita," ujarnya Nadiah.
"Saya mengapresiasi para pemuda Balikpapan yang hadir dalam acara ini. Khususnya para perempuan yang juga turut hadir. Perempuan harus memiliki semangat untuk maju bersama," harap Nadiah.
Pada acara tersebut juga hadir Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian,Daih Milenial Habib Husein Ja'far Al Hadar, Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zainal, Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan, Rendi Susiwo Ismail yang juga sebagai nara sumber pada diskusi tersebut.(amr)