Untuk Tingkatkan Kualitas Pemuda, Kemenpora Gelar FGD Penyiapan Bahan Konsoliadasi dan Perhitungan Data IPP

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyiapan Bahan Konsoliadasi dan Perhitungan Data IPP degan tema "Strategi Perhitungan Data dan Strategi Pencapaian IPP" melalui zoom meeting.

Untuk Tingkatkan Kualitas Pemuda, Kemenpora Gelar FGD Penyiapan Bahan Konsoliadasi dan Perhitungan Data IPP Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyiapan Bahan Konsoliadasi dan Perhitungan Data IPP degan tema "Strategi Perhitungan Data dan Strategi Pencapaian IPP" melalui zoom meeting. (foto:dok/deputi1)

Jakarta: Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyiapan Bahan Konsoliadasi dan Perhitungan Data IPP degan tema "Strategi Perhitungan Data dan Strategi Pencapaian IPP" melalui zoom meeting. 

Kegiatan yang diselenggarkan Asisten Deputi (Asdep) Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda ini, dihadiri sebanyak 24 orang peserta yang berasal dari Pemerintah Daerah dan Yayasan Kepemudaan yang dilaksanakan dari tanggal 4-5 Juli 2022, di Hotel All Seasons Thamrin, Senin (04/7).

Dalam arahannya Faisal Abdullah mengatakan, kegiatan FGD harus berfokus pada empat domain target capaian dalam peningkatan kualitas pemuda yakni, Persentase remaja perempuan sedang hamil, TPT Pemuda, Perkawinan Usia Anak, serta Persentase Pemuda Perempuan Sedang bersekolah SMA ke atas.

Melalui pelaksanaan FGD ini diharapkan dapat terbentuk materi yang dapat disajikan dalam Rapat Konsolidasi dan Perhitungan Data IPP yang akan dilaksanakan pada 12 – 14 Juli 2022 yang akan diikuti oleh dari Bappeda, BPS dan juga Dispora Provinsi. 

Selain itu, lahirnya Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan merupakan kelanjutan dari Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang hal yang sama diharapkan mendorong tercapainya peningkatan kualitas pembangunan pemuda yang terukur baik di tingkat pusat dan daerah.

"Peningkatan kualitas itu berupa Rencana Aksi Nasional (RAN) Pembangunan Pemuda yang harus segera dilakukan akselerasi dengan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang diturunkan mulai dari tingkat Nasional secara berjenjang dan berkesinambungan hingga Provinsi sampai ke Kabupaten/Kota," kata Faisal.

Pada kesempatan yang sama, Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Amar Ahmad melaporkan bahwa, FGD ini membahas dan mendiskusikan mengenai strategi perhitungan dan pencapaian fokus pada Indikator yang telah disepakati serta memformulasikan strategi, internalisasi dan konsolidasi perhitungan IPP di daerah antara BPS selaku pemilik dan pengolah data, Bappeda dan Dispora selaku pengguna data.

Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga Bappenas Woro Srihastuti Sulistyaningrum selaku Narasumber mengatakan bahwa, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) telah diterjemahkan dengan baik oleh Kemenpora dibuktikan dengan terbitnya Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.

"PERPRES ini penting karena berbicara kepemudaan adalah berbicara antar lintas sektor sehingga dalam hal kepemudaan ini Kemenpora dapat mendorong sektor-sektor bergerak untuk menjawab isu-isu kepemudaan," ujar Woro.

Kegiatan ini juga dihadiri Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda Zainal Aminin, Kepala Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional Tri Winarno dan adapun narasumber lainnya seperti, Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS Ahmad Avenzora, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito. (zul/tam)

Tag
BAGIKAN :
PELAYANAN