Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang diwakili Deputi II Kemenpora Bidang Pengembangan Pemuda, Asrorun Niam Sholeh secara resmi menutup Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP) 2021 secara virtual, Rabu (29/12) siang.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang diwakili Deputi II Kemenpora Bidang Pengembangan Pemuda, Asrorun Niam Sholeh secara resmi menutup Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP) 2021 secara virtual, Rabu (29/12) siang.
Dalam sambutannya, Asrorun Niam Sholeh menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua peserta yang telah mengikuti kegiatan ini, dan juga organisasi mitra yang mendukung AIYEP 2021. “Kami tidak dapat melaksanakan program ini tanpa bantuan anda. Terima kasih semuanya telah hadir di closing ceremony AIYEP 2021,” kata Niam.
Dalam kesempatan ini, Niam mengingatkan peran dan tanggungjawab pemuda. Menurutnya, dengan kekuatannya besar, pemuda juga memiliki tanggung jawab yang besar. “Para pemuda yang ikut dalam program ini dan atau dimanapun di dunia adalah generasi masa depan. Mereka adalah agen perubahan yang memiliki peran strategis, agen perdamaian dengan menyebarkan pesan, agen pembangunan ekonomi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan agen inovasi untuk mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” harapnya.
Niam meyakini dengan berbagai kegiatan yang dialkukan selama mengikuti AIYEP 2021 mulai dari berdiskusi dengan para mentor, membuat proyek sosial, mengikuti sesi webinar, latihan dan kegiatan kebudayaan lainnya.
Dengan metode pembelajaran tersebut, kata Niam, para peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru terkait hubungan bilateral Indonesia dan Australia yang dapat digunakan untuk masa depan kedua negara.
“Program AIYEPsangat penting untuk membangun hubungan interpersonal untuk saling memahami. Tidak hanya itu, bagaimana mengembangkan pengalaman, pengetahuan dan profesionalisme dalam komunitas dan jaringan internasional,” jelasnya.
Niam berharap kegiatan ini dapat berdampak secara signifikan bagi pembangunan kedua negara dan diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan tingkat yang lebih baik di masa mendatang.
“Akhirnya saya ucapkan selamat kepada panitia, Kemenpora, pembicara, mentor, dan seluruh peserta. Saya berharap anda semua sukses,” tukasnya.
Sementara itu, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan dirinya pernah program pertukaran pelajar Australia- Indonesia di Jakarta 40 tahun yang lalu. Dalam kegiatan tersebut, dirinya banyak belajar dan mendapatkan banyak pengalaman.
“Pengalaman telah memberi saya pemahaman tentang Indonesia, dan telah membantu dalam karir saya selama ini,” katanya.
Menurutnya, program pertukaran pemuda Australia-Indonesia telah menjadi sumber persahabatan dan pengertian antara kedua negara selama lebih dari tiga dekade. Bahkan akan segera merayakan ulang tahunnya yang ke-40.
“Saya yakin anda semua akan keluar dari program ini dengan persahabatan baru, wawasan baru, dan tekad baru untuk memperdalam hubungan antara Australia- Indonesia baik secara virtual maupun secara langsung,” ujarnya.
Untuk diketahui, program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP), didirikan pada tahun 1982 yang diikuti pemuda berusia 21-25 tahun di Australia dan Indonesia.
Dalam kegiatan ini para peserta dapat mengembangkan keterampilan antarbudaya, pengalaman profesional, dan jaringan internasional mereka. Tahun ini, karena masih dalam situasi pandemic COVID-19 dan adanya pembatasankegiatan dilakukan secara virtual.(ded)