Menpora RI akan Bangun Laboratorium Anti Doping di Indonesia

Menpora RI Zainudin Amali didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih dan Sekretaris LADI Firtian Judiswandarta mengadakan virtual meeting dari Ruang Rapat Lantai 10 Graha Pemuda Senayan Jakarta Pusat, Indonesia, dengan President of the World Anti-Doping Agency (WADA) Witold Banka yang bermarkas di Montreal, Kanada. 

Menpora RI akan Bangun Laboratorium Anti Doping di Indonesia Menpora RI Zainudin Amali didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, mengadakan virtual meeting dari Ruang Rapat Lantai 10 Graha Pemuda Senayan Jakarta Pusat, Indonesia, dengan President of the World Anti-Doping Agency (WADA) Witold Banka yang bermarkas di Montreal, Kanada. Menpora RI sampaikan komitmen kuat dan dukungan terhadap keberadaan lembaga anti doping internasional WADA maupun Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI). (foto:bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menpora RI Zainudin Amali didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih dan Sekretaris LADI Firtian Judiswandarta mengadakan virtual meeting dari Ruang Rapat Lantai 10 Graha Pemuda Senayan Jakarta Pusat, Indonesia, dengan President of the World Anti-Doping Agency (WADA) Witold Banka yang bermarkas di Montreal, Kanada. 

Menpora RI sampaikan komitmen kuat dan dukungan terhadap keberadaan lembaga anti doping internasional WADA maupun Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI). "Selamat kepada Mr Witold Banka yang terpilih sebagai Presiden WADA yang baru, dan terima kasih atas kepedulian terhadap Indonesia dengan memulai pertemuan penting ini," kata Menpora RI mengawali pembicaraannya.

Bentuk komitmen pemerintah terhadap lembaga anti doping adalah dengan meningkatkan rencana anggaran yang meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Kami sampaikan bahwa rencana keuangan dukungan terhadap LADI meningkat sekitar 500% pada tahun 2021 dan selanjutnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang diantaranya akan digunakan untuk peningkatan jumlah test doping dan pembangunan labolatorium anti doping di Indonesia" tegasnya.

"Pertimbangan utama kita akan bangun laboratoium anti doping di Indonesia, karena selama ini untuk tes doping kita harus mengirim sample tes ke Luar Negeri dan itu biayanya mahal sehingga berpengaruh terhadap sedikitnya jumlah sample tes doping di Indonesia, ke depan dengan adanya labolatorium anti doping di Indonesia saya berharap jumlah tes doping akan meningkat signifikan" tambahnya

Selanjutnya pada virtual meeting ini Menpora juga menyampaikan bahwa Pemerintah sangat mendukung pelaksanaan program anti doping di Indonesia "Kami sangat mendukung program anti doping di Indonesia dan tidak mentolerir kasus doping sekecil apapun, jika ditemukan indikasi maka kami berkomitmen untuk memberikan sanksi berat kepada pihak-pihak yang terlibat"

"Komitmen peningkatan jumlah tes doping dan rencana pembanguan labolatorium doping merupakan bagian dari keseriusan kami dalam upaya bidding tuan rumah Olimpiade 2032" tambahnya.

Menpora RI sangat berharap tahun 2021, LADI bisa menjalankan program-program WADA untuk mengembangkan laboratorium doping di Indonesia. "Oleh karenanya kami terus bekerja keras dan berharap semua program WADA dapat dilaksanakan di Indonesia,"

Presiden baru WADA mengapreasiasi pertemuan virtual dengan Menpora RI, dalam rangka mengajak berbagai pihak termasuk Pemerintah untuk bersama-sama dan bersinergi dalam mengkampanyekan program anti doping. “As the new president of WADA is a pleasure to have a dialog with the Ministry of Youth and Sport and strenghten the cooperation. It is important for WADA to get I would like to thanks your government for the cooperation with WADA.

"One of the key idea of new president of WADA is to encourage more private and public sector to increase anti doping campaign. To join this idea in solidarity and excute the anti doping test in the testing activities. Today’s meeting is very important. I am looking forward for the good cooperation and I hope can find a good part on your side."

Sementara Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih yang ikut dalam meeting menyambut baik dengan apa yang disampaikan oleh Menpora RI Zainudin Amali untuk membangun laboratorium anti doping di Indonesia. Sebab menurutnya, untuk saat ini jumlah labolatorium anti doping masih sangat terbatas khususnya untuk wilayah Asia. 

"Diseluruh dunia hanya sekitar 30, di Asia Tenggara hanya 2 di Penang Malaysia dan di Bangkok Thailand, jadi kalau kita kirim sampel harus ke India, Qatar, atau Bangkok Thailand. Oleh karenanya saya menyambut baik dan mendukung apa yang disampaikan Menpora RI yang berencana membangun laboratorium anti doping di Indonesia," jelasnya.(cah)
 

BAGIKAN :
PELAYANAN