Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (DWP Kemenpora RI) Nadiah Zainudin Amali memberikan apresiasinya kepada Rumah Belajar Akila (RBA) di Sragen, Jawa Tengah yang terus komitmen dan konsisten mengajak perempuan dan masyarakat luas untuk gemar membaca.
Sragen: Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (DWP Kemenpora RI) Nadiah Zainudin Amali memberikan apresiasinya kepada Rumah Belajar Akila (RBA) di Sragen, Jawa Tengah yang terus komitmen dan konsisten mengajak perempuan dan masyarakat luas untuk gemar membaca.
"Rumah Belajar Akila ini telah banyak membina anak-anak usia dini, pemuda dan pemudi untuk mengembangkan potensinya dengan membaca, ada juga pendidikan lansia agar perempuan menjadi cerdas. Kami memberikan apresiasi dan terima kasih," kata pengurus DWP Kemenpora Nur Hidayah Amar saat membacakan sambutan penasihat DWP Kemenpora Nadiah Amali, Jumat (16/12) sore.
Menurutnya, saat peringatan HUT ke-23 DWP pada tanggal 7 Desember 2022 lalu, juga di launching Gerakan Gemar Membaca di Era Digital.
"Jika perempuan Indonesia cerdas ini berkaitan langsung dengan ketahanan keluarga di era digital. Di era digital ini kita harus cerdas memilih informasi secara bijak, benar dan bermanfaat agar menjadi amal jariyah untuk kemaslahatan masyarakat," tuturnya.
Peran penting dalam keluarga adalah perempuan, menurutnya karena perempuan menempati perannya sebagai istri dan ibu bagi anaknya. Sekaligus menjadi anggota masyarakat yang mampu menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara dalam membina ketahanan keluarga dan menjadikan anak Indonesia berkarakter di era digital.
"Kami selaku penasihat DWP Kemenpora terus meningkatkan kapasitas serta terus mengajak masyarakat dengan gerakan membaca seperti yang dilaksanakan di Rumah Belajar Akila yang secara berkelanjutan memberikan gerakan pendidikan kepada anak-anak, remaja dan lansia. Ini luar biasa semoga bisa menjadi role model bagi kita semua," tambahnya.
Ketua Pengurus Rumah Belajar Akila, Erni Basuki Agus Suparno menyampaikan, konseptor Rumah Belajar Akila adalah suaminya. Mereka merupakan tenaga pendidik dan berharap ada kontribusi membantu hak belajar untuk masyarakat sekitar.
"Barangkali untuk harta kami belum punya, maka tempat sederhana ini yang kami dedikasikan untuk menampung anak-anak muda untuk belajar disini bidang apa saja," ucapnya.
"Anak-anak, para pemuda dan lansia disini bisa belajar apa saja seperti belajar kursus UKM, kursus sukarelawan bencana, bimbingan belajar mengaji, bimbingan belajar untuk pelajar sekolah dan berbagai kegiatan sosial lainnya," tandasnya. (ben)