Julia Sanger-Siti Nur Tuntaskan Penantian Delapan Tahun Emas Ganda Putri Soft Tennis PON untuk Jakarta

Penantian emas delapan tahun pasangan ganda putri soft tennis DKI Jakarta Julia Sanger-Siti Nur Arasy terbayarkan di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Keduanya berhasil menaklukkan pasangan asal Jawa Barat (Jabar) Beatrice-Dwi Rahayu dalam final yang berlangsung di Lapangan Tenis Polda Aceh, Minggu (15/9) sore.

Julia Sanger-Siti Nur Tuntaskan Penantian Delapan Tahun Emas Ganda Putri Soft Tennis PON untuk Jakarta Penantian emas delapan tahun pasangan ganda putri soft tennis DKI Jakarta Julia Sanger-Siti Nur Arasy terbayarkan di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Keduanya berhasil menaklukkan pasangan asal Jawa Barat (Jabar) Beatrice-Dwi Rahayu dalam final yang berlangsung di Lapangan Tenis Polda Aceh, Minggu (15/9) sore.(foto:lukman/kemenpora.go.id)

Banda Aceh: Penantian emas delapan tahun pasangan ganda putri soft tennis DKI Jakarta Julia Sanger-Siti Nur Arasy terbayarkan di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Keduanya berhasil menaklukkan pasangan asal Jawa Barat (Jabar) Beatrice-Dwi Rahayu dalam final yang berlangsung di Lapangan Tenis Polda Aceh, Minggu (15/9) sore.

Permainan ketat terjadi di laga pemungkas ini. Sejak awal pertandingan, kedua pasangan saling berebut angka satu sama lain. Alhasil keduanya mencatatkan skor 4-4, sehingga pertandingan berlanjut ke tie-break. 

Secara mengesankan Julia-Siti memenangkan tie-break 7-0 tanpa balas, menjadikan skor akhir 5-4 dan memastikan emas pertama ganda putri soft tennis dalam sejarah PON untuk Kontingen Jakarta.

“Kami berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga Pemda DKI, keluarga kami juga, dan juga pendukung yang sudah datang ke sini. Hari ini kami merasa senang sekali bisa menang,” ungkap Siti.

Dia mengakui laga penentuan memang berlangsung begitu ketat. Hal ini tak terlepas dari penampilan pasangan lawan yang dianggap berkualitas. Sehingga terjadi adu mental dan adu taktik yang dimenangkan oleh Julia-Siti.

“Kami lebih banyak memainkan bolanya. Meski mereka memukul bolanya dalam posisi yang tidak enak, tetapi kami tetap bermain di tempat aman,” terang Siti. 

Disampaikan, keberhasilan ini tak terlepas dari persiapan yang baik dan dukungan dari semua pihak, termasuk dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta. Persiapan yang matang ini membuat keduanya merasa percaya diri untuk mendulang medali emas.

“Waktu itu kami difasilitasi untuk mengikuti kejuaraan Asia di Korea, Korea Cup. Kemudian ada juga di kejuaraan dunia. Rasa percaya diri kami jadi naik. Terima kasih kepada KONI DKI Jakarta yang sudah mendukung kita sampai kita bisa sukses,” ucap Julia.

Disampaikan, medali emas ini telah dinantikan sejak delapan tahun yang lalu ketika soft tennis dipertandingkan sebagai cabor uji coba dalam PON XIX Bandung 2016. Kala itu keduanya juga mendapatkan medali emas namun statusnya hanya sebagai ekshibisi.

“Sedikit kecewa waktu itu karena cuma eksebisi. Nah sekarang ini kami seperti balas dendam, ini nih medali emas beneran. Jadi kami 100 persen maksimal, kami yakin dapat emas,” sebut Julia. 

Sementara itu Herman Sukmadipura selaku Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Soft Tennis (Pesti) DKI Jakarta merasa bangga dengan pencapaian Julia dan Siti Nur. Apalagi emas yang didapatkan ini merupakan emas pertama soft tennis dalam penyelenggaraan PON.

“Ini adalah modal untuk menambah emas berikutnya. Pertandingan yang begitu tegang, begitu semangat,” ujar Herman. (luk)

BAGIKAN :
PELAYANAN