Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo membuka acara Diskusi Panel dengan tema "Antara Prestasi dan Industri Olahraga" Kadin Lounge, di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat (8/9). Menpora Dito berkomitmen untuk membuat ekosistem industri olahraga berpihak pada dunia usaha.
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo membuka acara Diskusi Panel dengan tema "Antara Prestasi dan Industri Olahraga" Kadin Lounge, di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat (8/9). Menpora Dito berkomitmen untuk membuat ekosistem industri olahraga berpihak pada dunia usaha.
Mengawali sambutanya, Menpora Dito mengucapkan terima kasih kepada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia yang sudah menginisiasi acara diskusi panel tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Kadin yang dalam Haornas ke-40 ini sudah berinisiatif membuat diskusi panel terkait olahraga yang membahas prestasi dan industri olahraga. Dan juga sudah berinisiatif untuk membentuk Asosiasi Produsen, Jasa dan Penyedia Peralatan Olahraga Indonesia serta sudah mempersiapkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045," ucap Menpora Dito.
"Jadi saya sepakat dengan peta jalan ini. Mungkin memang sekarang yang harus difokuskan kepada industri olahraganya. Dan industri olahraganya lebih kepada apparel (pakaian) karena apparel lokal sudah sangat baik," sambungnya.
Lebih lanjut, Menpora Dito mengatakan bahwa apa yang dilakukan Kadin sejalan dengan semangat Kemenpora yang sangat serius dan berkomitmen untuk membuat ekosistem industri olahraga lebih bersahabat dan juga lebih berpihak kepada dunia usaha.
"Apa yang Kadin lakukan hari ini salah satunya sudah disetujui Presiden yaitu merenovasi sebanyak 23 stadion di Indonesia yang berkapasitas di atas 20.000 penonton. Namun sebelum direnovasi harus ada komitmen dari Pemda untuk diserahkan kepada pihak swasta agar stadion itu lebih hidup dan bisa dikelola secara profesional," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menpora Dito juga menyampaikan bahwa, pemerintah rencananya akan meluncurkan Pelayanan Satu Pintu Perizinan Kegiatan Seni dan Olahraga.
"Pelayanan satu pintu tersebut nantinya berkolaborasi antara Kemenko Marves, Mabes Polri, Kemenpora dan Kemenparekraf. Dan kalau ada kegiatan olahraga perizinannya bisa melalui aplikasi. Jadi ini akan menjadi transparan, akuntabel dan lebih cepat," jelasnya.
"Selain itu, kami di Kemenpora juga sudah memiliki Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan yang berdiri sejak tahun 2018. Lembaga ini akan saya dorong agar bisa ikut serta di ekosistem industri olahraga.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa, dengan adanya perkembangan zaman maka olahraga tidak hanya memiliki fungsi prestasi tapi juga bertransformasi menjadi sektor industri yang signifikan.
"Ini artinya, mencerminkan betapa besarnya potensi yang dimiliki oleh industri olahraga Indonesia. Karena mengingat Indonesia memiliki populasi yang sangat besar yaitu 270 juta jiwa. Dan seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat maka ini juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif berolahraga," katanya.
Menurutnya, Kadin sebagai rumah pengusaha juga berkomitmen mendukung setiap langkah pemerintah dalam upaya memajukan dunia usaha di Indonesia.
"Oleh karena itu, melalui diskusi ini kami ingin memfasilitasi dialog yang produktif antara stakeholder dan dari industri olahraga. Dan kita paham bahwa mencapai prestasi tingkat dunia dibutuhkan dukungan dan kolaborasi semua pihak.
"Dukungan ini dari mulai produksi alat olahraga berkualitas, pembangunan infrastruktur hingga pendanaan yang memadai. Ini semua dapat terwujud jika industri olahraga kita mampu bersaing baik ditingkat domestik maupun di internasional," urainya. (rep)