Pekan Olahraga Nasional ke-21 Aceh-Sumut akan digelar pada tahun 2024. Dirasa gaungnya belum terasa ditengah masyarakat, Menpora Amali instruksikan harus segera ada launching besar-besaran dan hitung mundur.
Aceh: Pekan Olahraga Nasional ke-21 Aceh-Sumut akan digelar pada tahun 2024. Dirasa gaungnya belum terasa ditengah masyarakat, Menpora Amali instruksikan harus segera ada launching besar-besaran dan hitung mundur.
"Tadi sudah diperkenalkan Maskot PON, saya minta Pak Ketua Umum KONI, Pak Gubernur, segera buat launching besar-besaran di stadion bulan Januari, agar gaungnya terasa," kata Menpora Amali usai mendengarkan kesiapan yang dilaporkan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, di Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu (24/12) siang.
"Kita mulai buat hitung mundur (countdown) berpatokan yang sudah direncanakan pada tahun 2024, masalah ada perubahan biarkan nanti saja," tambahnya.
Selain itu, hal-hal yang menjadi komitmen pemerintah pusat akan terus koordinasikan. Demikian juga tentang perlengkapan pertandingan yang menjadi tanggung jawab Kemenpora tetap dipenuhi, hanya saja apa yang menjadi keputusan hendaknya tidak berubah karena menyangkut waktu dan area pemesanan.
"Saya minta kepada Ketua Umum KONI Pusat dan jajaran untuk segera menetapkan tentang apa yang menjadi kebutuhan. Karena itu harus ditentukan oleh Technical Delegate, masalahnya sekali kebutuhan diputuskan tidak boleh berubah lagi. Sebab ini pemesanan barangnya butuh waktu apalagi kalau harus luar negeri," jelasnya.
Perihal pembuatan stadion, Menpora Amali akan berkoordinasi dengan MenPUPR bahwa standar internasional menjadi mutlak diterpakan. Dengan demikian keperluan jangka panjang dapat terus terpenuhi, tidak berhenti pada even PON saja.
"Kemudian soal pembuatan stadion karena itu bukan di tempat kami ada di tempat lain saya akan koordinasikan dan hasil ini saya akan laporan kepada Bapak Presiden, saya kira tidak ada masalah," ucap Menpora Amali.
"Untuk yang dikerjakan oleh pemerintah pusat, kepada Kementerian PUPR saya sudah minta seperti itu (standar internasional), supaya sekali dibangun akan berlaku sepanjang masa. Karena kita punya pengalaman ketika kita ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 kita diminta oleh FIFA harus ada renovasi, ada yang major ada yang minor. Karena ini bangun baru dari awal kita sudah standarkan," pungkasnya.(cah)