Kemenpora Gelar Sosialisasi SDI Sebagai Tolak Ukur Pembangunan Olahraga di Indonesia

Untuk mendukung masyarakat Indonesia sehat bugar dengan olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Sosialisasi Laporan Sport Development Index (SDI) tahun 2022 dari 34 Provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di Red Top Hotel Jakarta, Kamis (22/12).

Kemenpora Gelar Sosialisasi SDI Sebagai Tolak Ukur Pembangunan Olahraga di Indonesia Untuk mendukung masyarakat Indonesia sehat bugar dengan olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Sosialisasi Laporan Sport Development Index (SDI) tahun 2022 dari 34 Provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di Red Top Hotel Jakarta, Kamis (22/12).(foto:istimewa)

Jakarta: Untuk mendukung masyarakat Indonesia sehat bugar dengan olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Sosialisasi Laporan Sport Development Index (SDI) tahun 2022 dari 34 Provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di Red Top Hotel Jakarta, Kamis (22/12).  

Acara tersebut mengundang berbagai stakeholder seperti 34 Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi, Kemendagri, Kemenkes, Kemendikbud, Bappenas, BRIN, BPS dan berbagai Kementerian/ Lembaga terkait lainnya.

Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, dalam sambutannya menyebutkan pentingnya SDI sebagai tolak ukur pembangunan olahraga di Indonesia. “Pembangunan olahraga bukan hanya dari kesuksesan atletnya, namun bagaimana pelajar serta masyarakatnya dari usia dini hingga lansia bisa aktif bergerak, bugar dan berkarakter unggul,” ujar Isnanta.

Sebagaimana diketahui, SDI teediri dari sembilan dimensi yaitu sumber daya manusia (SDM), ruang terbuka, partisipasi, kebugaran, literasi fisik, kesehatan, perkembangan personal, ekonomi dan performa. 

Pengumpulan data dilakukan di 34 Provinsi pada bulan Juni hingga Agustus 2022. Proses ini melibatkan 190 Kabupaten/Kota, 534 Desa/Kelurahan, dan 16.020 responden dengan rentang usia 10 – 60 tahun. 

Adapun kesimpulan yang didapat dari hasil pengukuran SDI tahun 2022 sebesar 0,376 dari skala 0-1. Dengan dimensi SDI yang masih dalam kategori rendah adalah SDM, partisipasi, kebugaran dan performa. Pada dimensi SDI yang masuk kategori menengah ialah ruang terbuka, kesehatan, literasi fisik, perkembangan personal dan ekonomi. Jika dilihat dari data pengukuran SDI tahun 2021 tidak ada perubahan yang signifikan di tahun 2022. 

Salah satu rekomendasi dari tim ahli penyusun lappran SDI adalah intervensi kebijakan seluruh pihak terkait harus lebih digencarkan sehingga dampak yang dihasilkan pada capaian hasil bisa lebih signifikan. Hal ini mengingat pembangunan olahraga merupakan pekerjaan linta sektor yang melibatkan berbagai kementerian/lembaga terkait.

Suyadi Pawiro selaku Plt. Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga mengungkapkan pentingnya SDI sebagai parameter pembangunan olahraga, “SDI merupakan alat ukur hasil pembangunan olahraga. Melihat hasil laporan dari tahun 2022 ini, maka perlu tindakan lebih lanjut melalui intervensi kebijakan untuk menjawab permasalahan yang ada,” Ungkap Suyadi.

Ia berharap Sport Development Index bisa menjadi acuan pemerintah dalam menyusun program dan kebijakan terkait pembangunan olahraga, “SDI diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber utama pengambilan kebijakan dan penyusunan program,” imbuhnya.(dok)

BAGIKAN :
PELAYANAN