IOC Ingatkan NOC di Seluruh Dunia untuk Menjaga Otonomi dan Independensi Sesuai Olympic Charter

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengingatkan Komite Olimpiade Nasional (NOC) untuk menjaga otonomi dan independensi sebagaimana marwah yang tertuang dalam Olympic Charter atau Piagam Olimpiade.

IOC Ingatkan NOC di Seluruh Dunia untuk Menjaga Otonomi dan Independensi Sesuai Olympic Charter Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengingatkan Komite Olimpiade Nasional (NOC) untuk menjaga otonomi dan independensi sebagaimana marwah yang tertuang dalam Olympic Charter atau Piagam Olimpiade. (dok/nocindonesia)

Jakarta: Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengingatkan Komite Olimpiade Nasional (NOC) untuk menjaga otonomi dan independensi sebagaimana marwah yang tertuang dalam Olympic Charter atau Piagam Olimpiade. 

Hal tersebut disampaikan President IOC Thomas Bach dalam pertemuan virtual bersama NOC di seluruh dunia, Rabu (14/09) malam WIB. Dalam pertemuan tersebut, Eksekutif Komite Rafiq Hakim Radinal dan Indra Gamulya hadir sebagai perwakilan dari NOC Indonesia.

“Kita harus memastikan otonomi dan mendapatkan respect dari pemerintah (di negara tersebut). Ini menjadi bagian dari sport movement (gerakan olahraga) di kompetisi olahraga internasional. Artinya, kita berkewajiban untuk menjaga otonomi ini dan menguatkan usaha kita,” ujar Bach.

Salah satu peran NOC yang tertuang dalam Olympic Charter adalah NOC harus  mempertahankan otonomi mereka dan menolak semua tekanan dalam bentuk apa pun, termasuk tetapi tidak terbatas pada tekanan politik, hukum, agama, atau ekonomi yang dapat mencegah mereka dalam tugasnya untuk mematuhi  Olympic Charter.

“Yang bisa saya janjikan ke Anda para NOC di sini adalah, kami para Executive Board IOC serta tim IOC akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan peran kita dalam menjaga Olympic Charter,” ujar Bach.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan pihaknya akan berupaya maksimal menjalankan arahan IOC. Terutama dalam menjalankan misi dan peran NOC sebagaimana yang telah tertuang dalam Olympic Charter.

“NOC adalah representatif dari IOC. Kami penjaga Olympic Charter di negara kami berada. Kami bekerja berdasarkan dan dilindungi Olympic Charter, sehingga tadi kami diingatkan kembali untuk dapat bekerja sesuai marwah dan amanat yang telah tertuang oleh Olympic Charter,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.

Sementara itu, Rafiq mengatakan pertemuan tadi merupakan salah satu agenda rutin yang kerap dilakukan IOC untuk berkoordinasi dengan para anggotanya, yakni NOC di seluruh dunia.  Termasuk memperkuat misi Olympic Movement.

“Ini merupakan agenda rutin yang biasa kita lakukan setiap tahunnya. Sekaligus memperkuat komunikasi dan koordinasi, serta persiapan menuju ANOC General Assembly di Korea Selatan yang akan diadakan Oktober mendatang di mana semua NOC akan hadir serta para petinggi IOC, ANOC, dan organisasi olahraga dunia juga akan berpartisipasi,” ujar Rafiq.

Sebagai informasi, NOC Indonesia juga akan mempresentasikan persiapan sebagai tuan rumah ANOC World Beach Games Bali 2023 di Korea Selatan. Tak sekadar menampilkan persiapan multi-event olahraga pantai dan air terakbar di dunia, NOC Indonesia juga akan menonjolkan keindahan pantai serta pariwisata yang dimiliki Indonesia.(dok/nocindonesia)

BAGIKAN :
PELAYANAN