Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mulai menerima atlet muda potensial yang masuk dalam program pembinaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kemenpora. Sebanyak 26 atlet muda potensial telah terpilih untuk tiga cabang olahraga, taekwondo, panahan dan renang.
Jakarta: Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mulai menerima atlet muda potensial yang masuk dalam program pembinaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kemenpora. Sebanyak 26 atlet muda potensial telah terpilih untuk tiga cabang olahraga, taekwondo, panahan dan renang.
"Sentra DBON di UNESA membina tiga cabor dan atlet yang diterima. Ini adalah peserta terpilih dan terbaik dari sekian banyak pendaftar yang datang dari berbagai daerah," kata Manajer Teknik DBON UNESA Dwi Cahyo Kartiko, di Lobi Rektorat Kampus UNESA Lidah Wetan, Surabaya (6/9).
Menurutnya, para atlet yang berhasil masuk dalam program pembinaan atlet DBON sentra UNESA yaitu sebanyak 26 orang yang meliputi cabor taekwondo, panahan dan renang. Para orang tua atau wali telah menyerahkan anaknya untuk dididik, dibina dan dilatih dalam program pembinaan atlet DBON ini.
Dia menambahkan, peserta yang diterima telah melewati tahap seleksi dengan sistem gugur. Seleksinya meliputi aspek antropometri, kesehatan dan biomotor atau kemampuan fisik. Setelah itu peserta juga melewati tes skill sesuai cabor pilihannya masing-masing.
Orang tua tidak perlu khawatir, lanjutnya, kebutuhan anak-anak yang masuk dalam program latihan ini dibiayai negara. Termasuk akomodasi hingga sekolahnya. Bahkan disiapkan para pelatih profesional, para ahli gizi, kesehatan sampai psikolog yang memastikan pertumbuhan dan perkembangan atlet.
"Anak-anak ini dilatih dan disekolahkan serta disiapkan sehingga dalam 10 tahun ke depan bisa mengibarkan merah putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di kancah internasional," ucap Wakil Dekan Bidang Akademik FIO itu.
Hanya ada dua kegiatan yang bisa mengumandangkan Indonesia Raya di dunia, yaitu kedatangan presiden di suatu negara dan atlet yang menjuarai kompetisi olahraga dunia. Dia optimis, anak-anak yang hari ini masuk DBON akan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di olimpiade yang akan datang.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Suprapto, mengatakan, program pembinaan atlet DBON di UNESA mulai bergulir bulan September 2022 ini bertepatan dengan bulan olahraga nasional atau Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati 9 September ini di Balikpapan.
"Spirit Haornas ini yang kita bawa sehingga lahir komitmen bersama untuk memajukan prestasi olahraga nasional di kancah internasional," tuturnya.
Salah satu orang tua atlet DBON asal Ngawi, Laksono Nugroho, menyatakan telah menyerahkan anaknya Enricho Bakti Nugroho untuk dididik, dibina dan dilatih di sentra pembinaan olahragawan muda potensial di UNESA.
"Ya senang, tapi berat dan sedih juga. Perasaan saya bercampur aduk. Saya berdoa semoga anak saya yang lolos di cabor renang bisa serius mengikuti program latihan ini. Sehingga, kelak bisa membanggakan keluarga dan tanah air di kancah dunia," doanya.
"Karena saya percaya dan ini karena keinginan anak saya sendiri yang mau tidak mau harus saya dukung sepenuh hati. Terlebih ini adalah program pemerintah. Saya kira bagus ya buat ke depan termasuk untuk anak saya. Optimis anak saya kelak bisa menjadi atlet yang membanggakan," tambah I Wayan Namu, orang tua dari Ni Putu Virna Berliana, atlet renang asal Bali.(ben)