Setelah sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Komisi III DPR RI, hari ini Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali melakukan rapat kerja bersama Komisi X DPR RI dalam rangka permohonan pertimbangan pewarganegaraan (naturalisasi) pesepakbola keturunan Indonesia, Jordi Amat Maas dan Sandy Henny Walsh.
Jakarta: Setelah sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Komisi III DPR RI, hari ini Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali melakukan rapat kerja bersama Komisi X DPR RI dalam rangka permohonan pertimbangan pewarganegaraan (naturalisasi) pesepakbola keturunan Indonesia, Jordi Amat Maas dan Sandy Henny Walsh.
Raker dipimpin langsung Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda didampingi Wakil Ketua Hetifah Sjaifudian dan Dede Yusuf Macan Effendi, serta diikuti perwakilan fraksi-fraksi di Ruang Rapat Komisi X Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9) pagi
Hasilnya, usai mendengar penjelasan Menpora Amali dan Ketum PSSI dan tanggapan masing-masing perwakilan fraksi. Akhirnya raker ditutup pada pukul 12.05 WIB dengan keputusan menerima dan menyetujui permohonan pewarganegaraan tersebut, dengan harapan besar dapat meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia sekaligus menjadi media transfer ilmu dan skill sepakbola bagi para pesepakbola Indonesia.
"Terima kasih, seluruh perwakilan fraksi telah memberikan keputusan akhir menerima dan menyetujui, Raker Komisi X pada hari ini menyetujui naturalisasi Sdr Jordi Amat Maas dan Sandy Henny Walsh. Dengan harapan besar prestasi sepakbola Indonesia meningkat dan menjadi transfer knowledge bagi pesepakbola kita," kata Ketua Komisi X Syaiful Huda sebagai Pimpinan Rapat.
Sebelumnya Menpora Amali menyampaikan paparannya yang dilanjutkan secara teknis oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Dalam permohonan naturalisasi Jordi Amat Maas yang sekarang berkewarganegaraan Spanyol dan Sandy Henny Walsh berkewarganegaraan Belanda secara administratif telah memenuhi persyaratan dasar hukum sebagaimana diatur perundangan yang berlaku di Indonesia.
Ditekankan oleh Menpora Amali bahwasannya untuk menata proses naturalisasi kedepan yang lebih baik maka pengajuan harus satu pintu federasi.
"Beberapa waktu yang lalu Komisi III DPR yang melihat dan mencermati secara hukum sudah menyetujui. Yang penting sekarang kami tidak akan memberikan rekomendasi bila tidak dari federasi, jadi satu pintu permohonan naturalisasi dari federasi, karena ini pesepakbola melalui PSSI," kata Menpora Amali.
Sisi lain yang menjadi urgensi tidak hanya melihat kebutuhan sesaat namun ada keterkaitan keturunan Indonesia dan sesuai dengan regulasi FIFA."Yang penting lagi Jordi dan Sandy ini ada darah Indonesia, yaitu Kakek/Nenek dari Purworejo dan Makassar," ucapnya.
"Dan dalam kajian komprehensif yang merupakan dasar diberikannya usulan, bahwa kedua pesepakbola yang dimohonkan telah memenuhi regulasi FIFA pasal 5 sampai dengan 9," tambahnya.
Sementara Ketua Umum PSSI menambahkan secara teknis bahwa keduanya memang dibutuhkan saat ini bagi Timnas senior guna melapis kekuatan khususnya di lini belakang. Keduanya telah bermain di liga-liga Eropa yang pengalamannya tersebut dipandang oleh pelatih sangat diperlukan guna pertandingan-pertandingan internasional yang akan banyak diikuti Indonesia dalam waktu dekat ini.
"Yang perlu kami sampaikan bahwa ini keinginan dari pelatih (Shin Tae-yong) yang telah mengamati keduanya malang melintang di liga-liga Eropa," kata Iwan Bule.
"Dan yang lebih mendorong juga pesan dari Kakek/Nenek serta orang tuanya yang berpesan bahwa suatu saat harus bisa menjadi bagian Timnas sebagai tanah leluhurnya. Itupun nampak dengan seringnya ia berbalut bendera Merah Putih, menandakan keinginan kuat membela Indonesia," tambahnya.
Menjadi kesepahaman bersama, baik Menpora, Ketua Umum PSSI, maupun Pimpinan dan Anggota Komisi X, bahwa naturalisasi ini merupakan kebutuhan jangka pendek, tidak untuk terus-menerus, jadi kedepan roadmap naturalisasi harus dibenahi terus. Saat ini memang dipandang perlu guna berbagai pertandingan internasional guna peningkatan peringkat dan prestasi.
Hadir dalam raker dari Kemenpora Plt Sesmenpora Jonni Mardizal, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra Bhakti, dan jajaran Eselon 1-2 yang terkait. Dari PSSI mendampingi Ketua Umum, Waketum Iwan Budianto dan Sekjen Yunus Nusi.(cah)