Achsanul Qosasi Nilai Menpora Amali Mau Turun Kebawah Kunci Kemenpora Raih WTP 3 Kali Berturut-turut

Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Achsanul Qosasi, menyampaikan apresiasi dan pujian atas upaya Kementerian Pemudan dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang terus melakukan perbaikan tata kelola sehingga berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tiga tahun secara berturut-turut antara lain tahun anggaran 2019, 2020 dan 2021.

Achsanul Qosasi Nilai Menpora Amali Mau Turun Kebawah Kunci Kemenpora Raih WTP 3 Kali Berturut-turut Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Achsanul Qosasi, menyampaikan apresiasi dan pujian atas upaya Kementerian Pemudan dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang terus melakukan perbaikan tata kelola sehingga berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tiga tahun secara berturut-turut antara lain tahun anggaran 2019, 2020 dan 2021.(foto:raiky/kemenpora.go.id)

Jakarta: Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Achsanul Qosasi, menyampaikan apresiasi dan pujian atas upaya Kementerian Pemudan dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang terus melakukan perbaikan tata kelola sehingga berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tiga tahun secara berturut-turut antara lain tahun anggaran 2019, 2020 dan 2021.

Menurut Achsanul Qosasi, hasil positif ini tidak terlepas dari kepemimpinan Menpora Zainudin Amali yang terus melakukan perbaikan tata kelola birokrasi di internal Kemenpora. Untuk diketahui, dalam 10 tahun sebelumnya Kemenpora meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Bahkan, beberapa tahun meraih predikat Tidak Memberikan Pendapat (TMP) atau disclaimer.

Menurut Achsanul hal itu terjadi karena antara pegawai Kemenpora di bagian pelaksana sebelumnya tidak ada yang saling percaya, tidak ada transparansi, akuntabilitas, manajemen reportnya sangat lemah. Bahkan, yang paling mengerikan pada saat itu pungutan-pungutan terhadap bantuan Kemenpora kepada cabang olahraga dan dana hibah ke KONI.

“Dan hari ini, 3 tahun terakhir sudah mulai menunjukkan hasil yang baik. Dulu, tidak pernah terbayang pegawai Kemenpora menikmati tunjangan kinerja (Tukin) karena TMP terus,” kata Achsanul dalam acara Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI atas Laporan Keuangan Kemenpora Tahun Anggaran 2021 di Media Center Kemenpora, Senayan Jakarta Pusat, Rabu (13/7).

Namun demikian, seiring berjalannya waktu, dibawah kepemimpinan Zainudin Amali Kemenpora mulai melakukan perbaikan tata kelola sehingga mampu meraih WTP secara berturut-turut 3 kali. Menurut Achsanul, kisah sukses Kemenpora ini kerap dijadikan BPK sebagai contoh bagi kemnterian dan lembaga lain tentang reformasi birokrasi.

“Kisah tentang Kemenppra ini saya bawa ke mana-mana, ke Kemenaker, Kemensos, Kemendes, tentang reform, perbaikan yang pelan-pelan terjadi dan hari ini dinikmati oleh Kemenpora. Saya jadikan contoh di sejumlah kementerian bagaimana Kemenpora cepat berbenah, karena apa menteri dia mau di bawah, kalau laporan dari pemeriksa pak menteri detail kebawah, kembali ini urusan masalah contoh,” katanya.

“Jadi kalau bapak-bapak menjadi orang yang bisa dicontoh, yang di bawah pasti akan mencontoh, dan saya berharap Badan Pemeriksa Keuangan kondisinya saat ini dengan apa yang sudah dihasilkan oleh Kemenpora kita jadi ikut bangga,” tambahnya.

Sementara itu, Menpora RI Zainudin Amali mengaku bersyukur kembali meraih predikat WTP untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Menpora mengatakan capaian ini merupakan kerja keras dari semua pegawai Kemenpora.

“Ini hasil kerja bersama, bukan karena menterinya hebat, menterinya bagus, tidak. Tetapi team work dari Kemenpora yang bagus,” ucapnya.

Disamping itu, hasil ini tidak lain karena Kemenpora menjadikan program prioritas untuk tahun 2020-2024 yang satunya adalah perbaikan tata kelola kelembagaan, kompetisi ASN, penyederhanaan regulasi, penyesuaian birokrasi dan peningkatan kecepatan pelayanan publik sebagai panduan.

“Karena kami meyakini dengan tata kelola yang baik, maka pelayanan berikutnya akan menjadi lebih mudah baik kepemudaan maupun olahraga. Tapi kalau tata kelolanya tidak baik, maka pasti akan berakibat kepada pelayanan urusan kepemudaan dan olahraga j tidak akan baik,” jelasnya.

Menpora Amali pun menyampaikan ucapan terimakasih kepada para Achsnaul Kosasih dan semua auditor BPK RI yang telah memeriksa dan memberikan arahan kepada Kemenpora.“Terima kasih Prof. Achsanul dan teman-teman dari BPK yang sudah membimbing kami, memberi arahan yang benar dan juga memberitahu dimana yang salah, itu yang paling penting. Kami sangat senang dan tentu menyampaikan terima kasih,” ucapnya.(ded)

BAGIKAN :
PELAYANAN