Faktor Mental Modal Penting untuk Pembinaan Usia Dini

Mantan atlet sepakbola nasional Kurniawan Dwi Yulianto dan beberapa nara sumber pada acara Virtual Conference Indonesia Youth Football Development (IYFD) yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Rabu (4/11) menyampaikan bahwa, mental memiliki peran penting untuk pembinaan sepakbola usia dini.

Faktor Mental Modal Penting untuk Pembinaan Usia Dini Mantan atlet sepakbola nasional Kurniawan Dwi Yulianto dan beberapa nara sumber pada acara Virtual Conference Indonesia Youth Football Development (IYFD) yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Rabu (4/11) menyampaikan bahwa, mental memiliki peran penting untuk pembinaan sepakbola usia dini. (foto: putra/kemenpora.go.id)

Jakarta: Mantan atlet sepakbola nasional Kurniawan Dwi Yulianto dan beberapa nara sumber pada acara Virtual Conference Indonesia Youth Football Development (IYFD) yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Rabu (4/11) menyampaikan bahwa, mental memiliki peran penting untuk pembinaan sepakbola usia dini.    

Kurniawan menilai bahwa sepakbola Indonesia memiliki talenta yang tidak ada habisnya, luar biasa. "Sepakbola tidak hanya taknik, fisik atau talenta, tetapi ada faktor penunjang lain yang bisa membuat talenta melangkah jauh dan tidak bisa dipisahkan," katanya.

Kurniawan yang juga dipanggil Kurus ini mengingatkan pentingnya sepakbola sebagai passion, faktor mental yang harus kuat, pantang menyerah, kerja keras, mindset yang tepat, knowledge selain nutrisi dan jam terbang yang memadai. "Sepakbola harus menjadi passion bukan paksanaan. Selain itu, saat main di luar harus punya mental kuat dan semangat pantang menyerah harus ditanamkan dari sejak usia dini. Mindset harus dirubah yakni harus bisa bermain di level yang setinggi tingginya hingga ke luar negeri, ini sangat penting untuk memotivasi diri," urainya.

Menurutnya, di Indonesia harus ada kompetisi yang reguler yang harus diterapkan dengan baik dan metode pelatihan yang betul dan harus dibarengi ilmu metode yang bener. "Memori mereka masih kosong saat masih usia dini jadi berikan program dan sistem yang baik. Kemudian, networking yang tak kalah penting, para pemian bisa mempromosikna diri agar bermain di level tinggi dan jangan sampai salah agen juga.

Penilaian Kurus senada dengan agen Sepakbola Eropa Dusan Bugdanovic yang sukses memboyong pemain muda Indonesia bermain di kancah internasional liga-liga Eropa seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman. 

Menurut Dusan, untuk melihat bakat Egy dan Witan tidak saat mereka berlatih tetapi saat mereka mereka bermain di kejuaraan dan turnamen. Kemudian ketika sudah melihat bakatnya Dusan mendekati orang-orang terdekatnya. seperti orangtua, PSSI dan Menpora. "Untuk menembus Liga Eropa ini sangat susah tapi akhirnya mereka mampu bermain di sana,' kata Dusan.

"Sebagai agen sepakbola, saya tidak hanya mempromosikan mereka tapi mempersiapkan mental mereka menjadi pemain sepakbola muda yang sukses. jika mereka sukses bukan hanya untuk mereka sendiri tapi untuk Indonesia. Degan Witan dan Egy bermain di Eropa bisa membuka jalan ke adik-adik lainnya juga masuk ke Eropa, ini artinya talenta pemain Indonesia tidak kalah," ujarnya.

Sementara Egy Maulana yang juga mengikuti acara secara daring juga berbagai pengalamannya. "Motivasi dari orang tua, pelatih dan lainya penting, tapi yang juga penting adalah mental dan kerja keras, tingkatkan taktik dan skill untuk bisa bersaing harus lebih keras dari semua yang sudah ada disini," kata Egy.

"Intinya dari pribadi pemain dulu harus miliki mental kuat, jangan mudah menyerah. Jangan merasa bagus karena mereka di sini tidak pernah merasa bagus, makanan, nutrisi dan taktik sangat penting dan harus tahu apa yang dimau pelatih agar bisa diterapkan dengan baik dan harus banyak belajar," pesannya.(ben/amr)

BAGIKAN :
PELAYANAN