Asrorun Niam: PON Momentum Bangun Umat Sadar Olahraga

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua ini bukan sekedar event keolahragaan semata, tetapi ini manifestasi dari sunnah yang diajarkan oleh Nabi untuk menjaga kesehatan dan mewujudkan nilai-nilai kejujuran, sportifitas, kesetaraan, dan persaudaraan.

Asrorun Niam: PON Momentum Bangun Umat Sadar Olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua ini bukan sekedar event keolahragaan semata, tetapi ini manifestasi dari sunnah yang diajarkan oleh Nabi untuk menjaga kesehatan dan mewujudkan nilai-nilai kejujuran, sportifitas, kesetaraan, dan persaudaraan.(foto:istimewa)

Jayapura: Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua ini bukan sekedar event keolahragaan semata, tetapi ini manifestasi dari sunnah yang diajarkan oleh Nabi untuk menjaga kesehatan dan mewujudkan nilai-nilai kejujuran, sportifitas, kesetaraan, dan persaudaraan. 

"Bagi umat Islam, PON ini adalah momentum untuk membangun kesadaran bahwa olahraga juga bagian dari tuntunan agama dalam rangka menjaga kesehatan. Dengan fisik sehat maka kita bisa lebih optimal dalam melakukan amal ibadah", ujar Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Niam Sholeh dalam khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahim Jayapura Papua, Jumat (8/10). 

Lebih lanjut Niam menjelaskan, sebagai wujud kesyukuran atas nikmat sehat yang kita peroleh, maka harus ada upaya untuk menjaga dan melestarikan kesehatan, salah satunya dengan olahraga. "Nabi tidak hanya memberi arahan dalam kata, tetapi beliau meneladankan dalam aktifitas guna menjaga kesehatan, menjaga konsumsi secara seimbang, dan berolahraga. Beliau lari bersama istrinya Aisyah. Beliau juga lomba ketangkasan berkuda dengan sahabatnya, dan beberapa jenis olahraga lainnya. Olahraga melahirkan kebugaran dan kebugaran akan menggiatkan aktifitas ibadah", ujar akademisi UIN Jakarta ini. 

PON kali ini, ujarnya, juga sebagai momentum pembelajaran nyata arti penting persaudaraan di tengah perbedaan. "Kita hadir dari 34 Provinsi, dari suku dan daerah yang beragam, warna kulit berbeda, agama dan bahasa yang berbeda-beda. Semuanya itu tidak menjadi pemisah dan penyekat. Perbedaan ini untuk saling mengenal dan menguatkan. Perbedaan fisik tidak menjadikan seseorang lebih unggul atas yang lain, kecuali atas ketakwaan, prestasi dan kemanfaatan yang didarmakan", ujarnya. 

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahim diikuti oleh jamaah dengan protokol kesehatan. Nampak para atlet, official, dan panitian PON hadir mengikuti shalat jamaah. Hadir juga Ketua Umum MUI Provinsi Saiful Islam Payage, Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Toni Wanggai yang juga Ketua PWNU Papua, Pimpinan KONI Pusat Mayjend TNI Bambang Hartawan, dan jamaah dari warga serta atlet PON XX.(dok)

BAGIKAN :
PELAYANAN