Delegasi Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2024 atau Program Pertukaran Pemuda Indonesia - Australia (PPIA) 2024 yang berjumlah 42 orang disambut hangat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di Media Center Kemenpora, Rabu (8/1).
Jakarta: Delegasi Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2024 atau Program Pertukaran Pemuda Indonesia - Australia (PPIA) 2024 yang berjumlah 42 orang disambut hangat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di Media Center Kemenpora, Rabu (8/1).
Acara yang di kemas dengan tajuk Courtesy Call Delegasi Program Pertukaran Pemuda Indonesia - Australia 2024 terdiri dari 21 peserta dari Indonesia dan 21 peserta Australia.
Salah satu momen paling menarik dalam acara ini adalah penampilan kolaboratif tarian Saman dari Banda Aceh yang dibawakan oleh para peserta dari kedua negara. Harmoni gerakan penuh energi dan kekompakan ini mencerminkan semangat persatuan dan kolaborasi lintas budaya.
Dihadapan para delegasi kedua negara, Menpora Dito menyampaikan apresiasi atas semangat para pemuda dari kedua negara yang terlibat dalam program ini.
Ia menekankan pentingnya pertukaran budaya dan kolaborasi antar generasi muda sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.
"Program ini tidak hanya mempererat persahabatan kedua negara, tetapi juga menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global," ucapnya.
"Saya berharap kalian semua menjadi duta budaya yang memperkenalkan nilai-nilai positif dari negara masing-masing," sambung Menpora Dito yang didampingi Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta.
Sementara itu, Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya, menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga menjadi pondasi untuk membangun jaringan kerja yang solid antara pemuda Indonesia dan Australia.
"Kerja sama lintas budaya seperti ini memiliki potensi besar untuk melahirkan inovasi luar biasa yang bermanfaat bagi kedua negara. Saya berharap program pertukaran pemuda Indonesia-Australia ini dapat menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral yang lebih kokoh dan bermakna," ujar Esa penuh optimisme.
AIYEP 2024, yang dimulai pada Oktober 2024 dan berakhir pada Januari 2025, terdiri dari dua fase utama, yaitu fase Australia dan fase Indonesia.
Pada fase Australia, para peserta Indonesia berkesempatan tinggal bersama keluarga angkat, mengikuti pelatihan kepemimpinan, dan mengenal lebih dalam budaya serta sistem sosial di Canberra.
Kini, mereka melanjutkan fase Indonesia, di mana peserta Australia tinggal bersama keluarga angkat di Lombok, NTB Indonesia.
Selain itu, mereka mengikuti kegiatan komunitas yang melibatkan pengenalan budaya, kerja sosial, dan pelatihan lokal yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung tentang kehidupan masyarakat Indonesia. (rep)