Kemenpora Terima Audiensi PCO untuk Kolaborasi Samakan Persepsi Komunikasi Publik

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI Gunawan Suswantoro menerima audiensi Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) di ruang rapat Lantai 3 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Selasa (17/12) siang.

Kemenpora Terima Audiensi PCO untuk Kolaborasi Samakan Persepsi Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI Gunawan Suswantoro menerima audiensi Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) di ruang rapat Lantai 3 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Selasa (17/12) siang.(foto:Andre/kemenpora.go.id)

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI Gunawan Suswantoro menerima audiensi Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) di ruang rapat Lantai 3 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Selasa (17/12) siang.

Kunjungan yang dipimpin itu Juru Bicara (Jubir) PCO Adita Irawati itu dalam rangka menyamakan persepsi tentang komunikasi publik dengan Kemenpora RI.

“Suatu kesempatan yang luar biasa bisa bertemu dengan Pak Sesmenpora dan jajaran Kemenpora hari ini. Terima kasih banyak karena dalam pertemuan ini kami mendapatkan gambaran tentang program-program di bidang kepemudaan dan keolahragaan,” urai Jubir PCO.

Dalam kesempatan itu, Adita beserta jajaran memaparkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan PCO berkaitan dengan komunikasi publik yang dilakukan Kemenpora RI khususnya berkaitan isu-isu yang beredar di masyarakat. Hasil monev itu di antaranya memberikan apresiasi terhadap penyampaian Menpora Dito Ariotedjo dalam beberapa kebijakan pemerintah melalui Kemenpora.

“Misalnya untuk program naturalisasi pemain, Menpora menyampaikan bahwa program ini merupakan strategi jangka pendek, bukan merupakan strategi jangka panjang dalam pembinaan sepak bola kita. Proses naturalisasi yang dilakukan juga sebenarnya adalah mengajak para pemain sepak bola yang memiliki darah keturunan Indonesia untuk kembali ke Tanah Air,” urai Jubir Adita.

Apresiasi juga disampaikan perihal sikap Kemenpora atas maraknya fenomena judi online di masyarakat dengan penerbitan surat edaran. Padahal Kemenpora bukan termasuk dalam desk yang menangani judi online secara langsung. Malahan Kemenpora menjadi kementerian/lembaga pertama di pemerintah yang menerbitkan edaran berkaitan judi online.

“Meskipun surat edaran itu mungkin ditujukan untuk internal di Kemenpora, namun sudah menunjukkan bahwa Kemenpora memiliki kepedulian dalam mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat secara nasional,” terang Jubir PCO.

Sesmenpora Gunawan menyatakan, kunjungan PCO ini merupakan sesuatu yang baik sebagai upaya kesatuan komunikasi publik seluruh kementerian/lembaga di pemerintah. Sehingga kebijakan-kebijakan yang disampaikan tidak ada yang bertentangan dan menjadi polemik di masyarakat.

“Kita perlu menjaga supaya masyarakat terinformasikan seluruh kebijakan Pemerintah, dalam hal ini melalui kementerian/lembaga. Supaya masyarakat juga memahami kebijakan-kebijakan yang akan diberlakukan oleh Pemerintah sekarang,” terang Sesmenpora

“Hal itu menjadi penting dan saya menyambut baik kolaborasi seperti ini,” tegas Sesmenpora Gunawan.

Poin-poin penting dari audiensi ini menurut Sesmenpora yaitu mengonfirmasi kebijakan-kebijakan Kemenpora ke depan, terkait dengan kepemudaan dan juga keolahragaan. Salah satunya di bidang kepemudaan, bagaimana strategi peningkatan karakter pemuda untuk mempersiapkan pemuda di tahun-tahun keemasan menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kemudian di bidang keolahragaan, PCO mengonfirmasi apa saja strategi untuk membangun prestasi atlet dan juga industri olahraga yang akan kita kembangkan,” urai Semenpora Gunawan.

Lebih lanjut Sesmenpora berharap melalui kolaborasi antara PCO dengan Kemenpora itu bisa menjadikan komunikasi yang terfokus. Khususnya komunikasi fungsi-fungsi Kemenpora yang berkaitan atau beririsan dengan kementerian/lembaga lainnya misalnya berkaitan pariwisata, ekonomi kreatif, dan juga industri.

“Ini menjadi penting, contohnya supaya jangan masing-masing nanti kebijakan di industri olahraga berbeda dengan industri yang ada di Kementerian Perindustrian,” sebut Sesmenpora Gunawan.

“Kemudian di industri olahraga ini kan nanti kaitannya dengan pariwisata dan juga ekonomi kreatif. Itu juga kebijakannya harus saling mendukung sehingga masyarakat menerima informasi yang sama di antara kementerian/lembaga terkait,” pungkas Sesmenpora. (luk)

BAGIKAN :
PELAYANAN