Ayahanda Almarhum Pungkas Tri Baruno, Mungpangat berharap, Perpustakaan Pungkas Tri Baruno yang baru saja diresmikan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Fepublik Indonesia (DWP Kemenpora RI) Niena Kirana Ario Bimo Nandito, dapat memberi inspirasi anak muda Indonesia untuk lebih giat membaca.
Jakarta: Ayahanda Almarhum Pungkas Tri Baruno, Mungpangat berharap, Perpustakaan Pungkas Tri Baruno yang baru saja diresmikan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga Fepublik Indonesia (DWP Kemenpora RI) Niena Kirana Ario Bimo Nandito, dapat memberi inspirasi anak muda Indonesia untuk lebih giat membaca.
"Semoga peresmian perpustakaan ini menjadikan inspirasi bagi anak-anak muda sekarang untuk lebih giat lagi dalam membaca buku. Karena almarhum dulu memang kutu buku," kenang Mungpangat saat menghadiri peresmian Perpustakaan Pungkas Tri Baruno usai direnovasi di Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (9/8).
Sebelumnya, saat di temui di kediamannya di Komplek Larangan Indah, Jalan Teratai II/27 Larangan Indah - Larangan, Ciledug, Tangerang. Nampak rumah masa kecil Pupung sapaan akrab Pungkas, berwarna cokelat dengan pagar besi bercat hitam. Di teras rumah itu ada dua kursi dan meja. Garasinya berjejer dua kendaraan bermotor Vespa tua tahun 1974 dan motor bebek.
Saat masuk ke dalam rumah Pupung nampak di dinding ruang tamunya terpasang berbagai macam foto keluarga. Salah satunya foto Pungkas lengkap dengan seragam pramukanya dan fotonya saat mengikuti kegemarannya mendaki gunung serta foto dari anggota keluarga lainnya tertata rapi.
"Saya sampaikan terima kasih atas undangan ini dan saya tidak menyangka nama anak saya (Pungkas Tri Baruno) diabadikan di perpustakaan Kemenpora ini. Saya merasa bangga dan terharu. Terlebih saat ini telah direnovasi dengan sangat baik, cukup baik dan dilengkapi dengan tekhnologi yang canggih-canggih juga," tutur Mungpangat.
Dirinya juga secara khusus memberikan ungkapan terima kasih kepada Menpora Dito dan istri. Ia berharap Perpustakaan Pungkas Tri Baruno terus berkembang. Ia kembali berpesan kepada anak muda agar lebih mencintai lingkungan dan alam.
"Terima kasih sekali lagi kepada Pak Menteri dan ibu, terima kasih atas segalanya, semoga perpustakaan ini akan terus berkembang. Kemudian, saya sampaikan untuk para anak muda ini untuk mencintai lingkungan. Karena alm. Pupung juga sebelumnya sangat peduli lingkungan juga pecinta hewan," urainya.
"Jadi, dulu setiap pulang sekolah dia selalu pegang buku, baca. Jadi, tanggungjawab sebagai anak sekolah. Dia sempat bilang kalau anak sekolah itu umumnya ngejar nilai yang baik tapi, menurutnya anak sekolah tidak mencari nilai melainkan mencari ilmu," kenangnya menirukan perkataan Pupung.
Mungpangat mengingatkan kepada anak-anak muda bangsa yang memiliki hobi dan kegemaran apapun untuk tetap dilakukan asalkan dengan sesuai aturan yang berlaku.
"Sebetulnya awalnya kami juga khawatir bagi anak-anak yang suka dan hobi naik gunung atau mendaki gunung. Itu sangat berbahaya dan beresiko tinggi. Tapi, anak-anak termasuk anak saya itu paham betul jika itu semua beresiko dan sebenernya semua kegiatan memiliki resikonya masing-masing. Tapi yang terpenting adalah untuk taat aturan yang berlaku," jelasnya.
Pungkas Tri Baruno, tercatat sebagai mahasiswa Universitas Mercu Buana angkatan 2007. Ia tewas saat menuruni gunung McKinley, Alaska, Amerika Serikat. Keberangkatannya ke Alaska pada 13 Juni 2008 lalu adalah bagian dari ekspedisi Pramuka Indonesia. Ekspedisi itu dilakukan untuk menyambut 100 tahun kepanduan dunia serta 100 tahun kebangkitan nasional. (ben)