Pelatnas PBSI tetap menerapkan disiplin Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19. Demikian ditegaskan oleh Kabid Binpres (Kepala Bidang Pembinaan Prestasi) PBSI Susy Susanti Haditono, saat bersama 229 personil pengurus, atlet, dan tim pendukung, mengikuti Tes Swab, melalui Mobile Combat PCR Covid-19 (Fast Lab Formasi), di Loby Pusat Bulutangkis Indonesia, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (2/10), yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB.(foto:putra/kemenpora.go.id)
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) memberikan dukungan kepada seluruh pelatnas cabang olahraga yang menjalankan protokol kesehatan dengan melakukan tes rapid dan swab secara rutin kepada atlet. Seperti yang dilakukan pelatnas PBSI hari ini, Jumat (2/10) pagi di Cipayung.
Deputi Peningkatan Prestasi Chandra Bhakti mengatakan ditengah kondisi pandemi sekarang ini, jaminan terhadap kesehatan atlet sangat penting. Oleh karenanya, Kemenpora RI sangat mendung kepada semua pelatnas cabor yang mendapat bantuan langsung untuk menjaga kondisi atlet dengan melakukan rapid dan swab secara rutin. "Saya sangat mendukung kepada semua cabor yang menjalankan pelatnas untuk menjalankan protokol kesehatan dengan tes rapid dan swab secara rutin," katanya.
"Menjaga kondisi kesehatan atlet juga menjadi bagian fasilitasi bantuan yang berikan Kemenpora RI, karena mereka semua juga dipersiapkan menuju Olimpiade Tokyo 2021 nanti. Tes rapid dan swab merupakan bagian dari perlindungan atlet pelatnas," tambah Chandra Bhakti.
Kabid Binpres (Kepala Bidang Pembinaan Prestasi) PBSI Susy Susanti Haditono mengatakan Pelatnas PBSI terus menerapkan disiplin Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19. Hari ini sebanyak 229 personil pengurus, atlet, dan tim pendukung, mengikuti Tes Swab, melalui Mobile Combat PCR Covid-19 (Fast Lab Formasi), di Loby Pusat Bulutangkis Indonesia, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (2/10), yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
"Betul, PBSI mengikuti Protokol Kesehatan dari awal untuk menjaga kesehatan atlet dan ingin semua aman, Swab adalah salah satu untuk meyakinkan karena kita berinteraksi, dan kita virus tidak tahu, untuk menjaga semuanya kita rutin tes Rapid dan Swab, ini yang ketiga, sebelumnya juga Rapid," jelas Susy Susanti.
Bagaimana pun kondisinya, PBSI tetap mempersiapkan diri dengan tetap menjalankan Pelatnas secara terus menerus. Kendala saat pandemi sangat dirasakan, setidaknya mengganggu target-target yang telah ditetapkan.
"Tentang target pasti Pandemi ini mengganggu karena banyak sekali tryout-tryout dan rencana-rencana yang dicansel atau dimundurkan. Selama pandemi ini Pelatnas tetap berjalan, yang penting menjaga kesehatan, keselamatan, dan menjaga konsistensi serta kondisi fisik saja," tambah mantan peraih medali emas Tunggal Putri Olimpiade Barcelona 1992, yang kini dipercaya memegang Binpres di PBSI.
"Untuk olimpiade bagaimana bulutangkis tetap meneruskan tradisi emas dan para atlet dapat sesuai targetnya, demikian juga SEA Games rutin dua tahun sekali dan akan berurutan kejuaraan dunia, Thomas/Uber Cup, dll, semua dipersiapkan target-target makanya Pelatnas akan tetap berjalan sepanjang tahun," tutupnya.
Senada hal tersebut pebulutangkis kenamaan Jonatan Christie mengatakan bahwa Pelatnas tetap berjalan normal dengan mengikuti protap dari pengurus dan arahan pelatih, bahkan hampir-hampir dibilang sama seperti situasi kondisi sebelum covid.
"Semua berjalan baik seperti tidak ada covid saja, kita stay disini dapat makan dapat vitamin segala macam juga, yang membedakan intensitas latihan saja karena harus jaga imun, tryout tidak ada dan seminimal mungkin untuk tidak keluar.Swab ini yang ketiga Rapid juga sudah 3 kali," kata Jojo sesaat sebelum mengikuti Tes Swab. (cah)