Jadi Penguji Mahasiswa Program Doktor Prodi Keolahragaan Unesa, Menpora Amali Ingin Hasil Disertasi Bisa Mendukung DBON

Menpora Amali menjadi salah satu penguji secara virtual pada Ujian Terbuka Donny Ardy Kusuma dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (18/8). Mahasiswa Program Doktor Prodi Ilmu Keolahragaan ini menyampaikan disertasi berjudul Pengaruh Latihan Plyometric Drop Jump pada Miografi Otot, Kemampuan Loncatan Vertikal, Ground Reaction Forces, dan Muscle Explosiveness.

Jadi Penguji Mahasiswa Program Doktor Prodi Keolahragaan Unesa, Menpora Amali Ingin Hasil Disertasi Bisa Mendukung DBON Menpora Amali menjadi salah satu penguji secara virtual pada Ujian Terbuka Donny Ardy Kusuma dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (18/8). Mahasiswa Program Doktor Prodi Ilmu Keolahragaan ini menyampaikan disertasi berjudul Pengaruh Latihan Plyometric Drop Jump pada Miografi Otot, Kemampuan Loncatan Vertikal, Ground Reaction Forces, dan Muscle Explosiveness.(foto:putra/kemenpora.go.id)

Jakarta: Menpora Amali menjadi salah satu penguji secara virtual pada Ujian Terbuka Donny Ardy Kusuma dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (18/8). Mahasiswa Program Doktor Prodi Ilmu Keolahragaan ini menyampaikan disertasi berjudul Pengaruh Latihan Plyometric Drop Jump pada Miografi Otot, Kemampuan Loncatan Vertikal, Ground Reaction Forces, dan Muscle Explosiveness.

Setelah dibuka oleh Ketua Dewan Penguji yakni Rektor Unesa Nurhasan, dilanjutkan paparan disertasi oleh Promovendus yang mencakup latar belakang, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta terakhir kesimpulan dan saran.

Pada latar belakang ditekankan bahwa atlet pada performa tinggi adalah atlet yang memiliki gerak motorik yang sempurna dan cepat. Adapun pada kesimpulan salah satunya menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh latihan drop jump ketinggian 30cm, 45cm, 50cm terhadap loncatan vertikal, yang hasilnya pada ketinggian 45cm memperoleh hasil yang lebih baik.

Ada pernyataan menarik, sebagai salah satu alat penitian yaitu force plat di Laboratorium Sport Science Unesa ternyata merupakan bantuan dari Kemenpora dan Promovendus menyampaikan terima kasih.

"Pak Menpora alat penilaian di Laboratorium Sport Science Unesa merupakan bantuan dari Kemenpora, terima kasih dapat digunakan menunjang penelitian kami, semoga ini menjadi kontribusi berharga bagi olahraga Indonesia," kata Donny.

Sebagai anggota penguji yang berkesempatan pada sesi penanya ketiga, Menpora sangat berkepentingan terhadap Desain Besar Olahraga Nasional, yang menurutnya tinggal menuju beberapa waktu payung hukum Perpres dan direncanakan akan kick off oleh Presiden RI Joko Widodo pada Haornas ke-38 September mendatang. Suporting dari para akademisi dengan hasil-hasil penelitian yang akurat sangat diperlukan guna mendukung pelaksanaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

"Selamat sudah tiba di tahap akhir, penelitian yang luar biasa, membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, energi, ini sumbangsih kemajuan olahraga ke depan, melalui Desain Besar Olahraga Nasional dimana prestasi atlet harus didesain, tidak seperti sekarang yang hanya by accident," ucap Menpora Amali mengawali pembicaraannya.

"Sedang menunggu Perpres, semoga nanti pada Haornas ke-38, 9 September mendatang, kick off oleh Bapak Presiden untuk dimulainya DBON," ujarnya.

Berharap ada sesuatu yang berarti bagi peningkatan prestasi atlet tersebut, terhadap hasil penelitian yang dipaparkan, Menpora melontarkan pertanyaan tajam. Pertama, mampukah mendeteksi sejak awal tentang bakat atau talenta anak-anak yang dalam DBON akan diterapkan penyaringan dari 250.000, menuju 37.500, menuju, 3.750, menuju 750, dan berakhir pada 150 atlet elit nasional.

"Apakah hasil penelitian saudara bisa menjadi cara untuk mendeteksi sejak awal seorang atlet yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan pembinaannya," tanyanya.

Dengan jelas dijawab oleh Promovendus, bahwa potensinya ada dan itu juga menyangkut pula pada Manajemen Talenta. "Karena kita ingin mendesain, maka seseorang bisa terdeteksi tidak cocok untuk salah satu cabor, tetapi masih memungkinkan untuk cabor lain," jawab Donny.

Ada dua pertanyaan lanjutan dari Menpora, yaitu tentang ada empat hal yang diperlukan dalam pembinaan atlet yaitu fisik, teknik, mental, dan strategi, apakah hasil penelitian pada fisik ada pengaruhnya terhadap lainnya. Serta terakhir tentang massa otot yang berbeda apakah ada pengaruh dari asupan nutrisi. Kesemuanya dapat dijawab dengan apik oleh Promovendus, dan Menpora menyampaikan selamat untuk bergabung mengimplementasikan DBON pada saatnya. "Terima kasih atas jawabannya, selamat bergabung dengan para implementator DBON di Unesa," tutup Menpora Amali. (cah)

BAGIKAN :
PELAYANAN